Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Boks Berisi "Frozen Food" Terbakar di Tol Dupak Surabaya

Kompas.com, 12 September 2025, 20:06 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah mobil boks Grand Max bermuatan makanan beku dan buah-buahan terbakar di Tol Dupak, KM 04.800, kawasan Kecamatan Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/9/2025) siang.

Informasinya, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran mobil boks tersebut.

Kondisi mobil yang terbakar itu, dalam posisi terguling usai terpelanting karena oleng menghindari kendaraan lain.

Berdasarkan dokumentasi milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, kondisi mobil boks bernopol S-9589-WE itu, terguling ke sisi kanan dan melintang menutupi hampir seluruh badan jalan.

Pengemudi mobil, pria berinisial MNA (25) warga Jombang, berhasil keluar dari bodi mobil yang terguling, sebelum kobaran api melalap.

Baca juga: Mobil Terbakar di SPBU Nambo Bandung, Pengendara Loncat Alami Luka Bakar

Menurut Kepala DPKP Kota Surabaya Laksita Rini, kecelakaan tersebut bermula saat mobil boks tersebut melaju di lajur tengah ruas jalan tol tersebut dari arah Dupak menuju ke Banyu Urip.

Setibanya di Tol Dupak, KM 04.800, sekitar pukul 12.25 WIB, sopir mobil boks dikagetkan kendaraan lain yang menyalip dari sisi kanan.

Akibatnya, laju mobil boks tiba-tiba oleng dan kehilangan kendali, sehingga bodi mobil boks terpelanting hingga terguling di tengah jalan.

Bodi mobil terguling ke sisi kanan, namun posisinya melintang, hampir menutupi seluruh badan jalan.

Karena, diduga terdapat kebocoran bahan bakar, pada saat terpelanting, bodi mobil boks tersebut langsung terbakar.

"Menurut informasi dari pengemudi, untuk mobil box di dahului oleh mobil lain, dan diduga untuk pengemudi mobil terkejut sehingga membuat mobil box terguling," ujar Laksita melalui siaran resminya, pada Jumat (12/9/2025).

Baca juga: 3 Mobil Terbakar Hebat di Parkiran Masjid Al-Falah Cirebon, Warga Berlarian

Kemudian, guna memandamkan kebakaran bodi mobil boks tersebut, Laksita menambahkan, pihaknya harus mengerahkan sekitar enam unit truk pemadam berbagai jenis ke lokasi.

Di antaranya, dua Unit Tempur Rayon 1 Pasar Turi, tiga Unit Team Rescue, dan satu Unit Tempur Pos Grudo.

Unit Team Rescue tiba di tempat kejadian kebakaran (TKK) langsung melakukan pemadaman, hingga akhirnya api pokok dinyatakan padam sekitar pukul 12.46 WIB.

Lalu, pembasahan dinyatakan selesai dan situasi telah kondusif sekitar pukul 13.01 WIB

"Untuk mobil boks yang terbakar bermuatan frozen food dan buah-buahan. Tidak ada korban jiwa," pungkasnya.

Sementara itu, saat berusaha mengonfirmasi mengenai penyebab kebakaran mobil boks tersebut ke Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Hendrix Kusuma, namun hingga berita ini rampung diketik, belum memberikan respon.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Mobil Boks Muatan Frozen Food Terbakar di Tol Dupak Surabaya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau