PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penggunaan laptop Chromebook era Nadiem Makarim masih berfungsi untuk siswa di Pamekasan, Senin (8/9/2025)
Namun, dalam penggunaannya, siswa masih mengalami sejumlah kendala.
Antara lain saat menyimpan tugas harus tersambung internet dan hanya bisa memakai aplikasi bawaan.
"Sistem Chromebook masih android dan masih bergantung pada internet untuk menggunakannya," ungkap Achmad Junaediy, guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Al-Ihsan, Dempo Timur, Pasean, Pamekasan, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Guru di Bali Tunjukkan Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim yang Masih Dipakai di Sekolahnya
Ia mengungkapkan, sebanyak 15 Chromebook merk Zyrex yang diterima sekolahnya sekitar tahun 2022 lalu dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) era Nadiem Makarim.
Menurutnya, penggunaan chromebook masih banyak kelemahan untuk siswa.
Terutama saat dioperasikan harus menggunakan aplikasi bawaan dan berbasis google.
"Kami tidak bisa men-download aplikasi lain di luar bawaan laptop untuk bahan pembelajaran siswa," katanya.
Baca juga: Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Junaediy mengatakan Chromebook tidak mendukung windows.
Sehingga siswa hanya bisa belajar melalui aplikasi yang mirip dengan Microsoft Word.
"Penggunaannya harus dipasang google docs dan semuanya harus serba internet," katanya.
Namun menurutnya, saat ini siswa bisa menggunakan aplikasi yang hanya tersedia di Chromebook.
Salah satunya google docs yang mirip Microsoft Word.
Selain itu, siswa tidak bisa belajar power point, namun menggunakan aplikasi bawaan di Chromebook.
"Siswa hanya belajar sesuai aplikasi yang ada di laptop, seperti power point yang disediakan aplikasi lain yang mirip cara operasinya," kata dia.
Baca juga: Kadisdik: 163 Sekolah di Sumenep Dapat Bantuan Chromebook di Era Nadiem Makarim
Sehingga menurutnya, masih banyak keterbatasan dalam penggunaan Chromebook.
Terutama saat siswa melaksanakan tugas di Chromebook.
Mereka harus bergantian menyambungkan internet untuk ke Chromebook yang dipakainya.
Namun pihaknya tidak menyangkal, jika bantuan itu tetap berguna untuk sekolah.
Khususnya saat pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Sejak mendapat bantuan itu, SMP Al-ihsan bisa melaksana secara mandiri.
Baca juga: Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Selain itu, Chromebook tetap bisa belajar Microsoft Word dengan aplikasi lain yang mirip saat mengoperasikannya.
Sebagai informasi, saat Nadiem Makarim menjaba sebagai Mendikbudristek mengagendakan program digitalisasi pendidikan.
Saat itu sebanyak mendistribusikan lebih dari sejuta Chromebook ke sekolah-sekolah.
Nadiem Makarim kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada kasus Chromebook dengan kerugian negara yang dirilis Kejaksaan Agung sebesar Rp 1,98 triliun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang