Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantung-gantungan, Tradisi Unik Warga Putat Jaya, Surabaya Peringati Maulid Nabi

Kompas.com, 6 September 2025, 07:05 WIB
Azwa Safrina,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Putat Jaya Timur Tembusan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur memiliki tradisi unik dalam menyemarakkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada Jumat (5/9/2025) malam, para warga menggelar tradisi gantung-gantungan dengan memperebutkan berbagai peralatan rumah tangga.

Terlihat berbagai grabah atau perabotan mulai dari centong, gayung, baskom, gelas, sabun cuci piring, dan masih banyak lagi digantung menggunakan tali diantara bangunan rumah-rumah.

Baca juga: Melihat Tradisi Tebar Koin Warga Desa Coper Ponorogo dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat, diikuti dengan pembacaan salawat Nabi sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Rasulullah SAW.

Setelah doa, saat memasuki waktu mahalul qiyam para dari berbagai kalangan.

Mulai dari anak-anak hingga dewasa, berbaur untuk memperebutkan hadiah yang digantung panitia di sepanjang gang RT 4 Putat Jaya Timur Tembusan.

Diketahui, mahalul qiyam merupakan waktu pembacaan sholawat Nabi, di mana para jamaah berdiri untuk sebagai tanda penghormatan mendalam, rasa cinta, dan seolah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Libur Maulid Nabi, Daop 8 Surabaya Dipenuhi 38.786 Pelanggan

Ketua pelaksana acara, Joko Purwanto menjelaskan bahwa awalnya tradisi tersebut diinisiasi oleh dirinya yang kemudian diikuti oleh seluruh warga kampung.

Ia menuturkan jika ide tersebut tercetus secara spontan untuk melestarikan tradisi dalam menyemarakkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Jadi mengajak yang mau dalam artian jenengan (Anda) kan muslim, maka ajaran Rasulullah seperti ini harus kita lestarikan. Jadi jangan sampai anak-anak muda itu lupa,” ujarnya saat ditemui Kompas.com.

Tradisi yang sudah berjalan hampir 8 tahun itu memiliki filosofi grabah bak keinginan atau cita-cita yang hendak digapai.

“Jadi kalau kata orang tua dulu kalau keinginan itu harus setinggi mungkin dan harus dikejar,” tuturnya.

“Semakin tinggi grabahnya, maka semakin tinggi keinginannya, jadi semakin besar untuk bisa tercapai,“ imbuhnya.

Baca juga: Libur Maulid Nabi 2025, Stasiun Malang Dipadati Ribuan Penumpang

Selain itu, melalui tradisi gantung-gantungan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama demi menciptakan rasa kebersamaan, tenggang rasa, dan saling peduli.

“Karena kita kan hidup di kota, orang satu sama lain gak ada yang peduli, misal ada tetangga yang sakit, kesusahan, dan lainnya. Apalagi wilayah sini kan dulunya juga bekas relokalisasi dolly,” ucapnya.

Oleh karenanya, ia berharap agar para generasi muda juga terus mengingat ajaran hingga tradisi umat Islam dari masa ke masa.

“Memupuk generasi muda supaya tetep ingat Islam dan mengajak yg lain bahwa Islam indah dan supaya tahu tradisi umat Islam,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau