SURABAYA, KOMPAS.com – Suasana di depan Tunjungan Plaza, Surabaya, Sabtu (30/9/2025) pagi, tampak lengang. Di setiap pintu masuk terpasang pagar pengaman.
Tidak ada aktivitas, pintu masuk mal ditutup rapat, hanya tampak sejumlah petugas keamanan yang berjaga dan beberapa pengunjung yang kecele datang karena tidak tahu informasi bahwa mal itu ditutup.
Salah satu satpam yang bertugas sejak semalam, terlihat berdiri di pinggir jalan pintu masuk mal. Sesekali ia menjawab pertanyaan pengunjung mal terbesar kedua di Indonesia yang ingin masuk.
Baca juga: Isi Tuntutan Massa Aksi Reformasi Polri di Surabaya kepada Polda Jatim
“Hari ini tutup total, tidak ada aktivitas. Semalam itu langsung tutup saat peserta aksi sudah berada di depan mal, karena gas air mata yang terbawa angin masuk ke mal juga,” ujar pria yang biasa disapa Adi itu kepada Kompas.com.
Meski situasi sempat menegangkan, ia mengaku bersyukur pagi ini keadaan lebih kondusif.
“Saya semalam juga jaga sampai hari ini. Kalau semalam memang tegang, tapi sekarang alhamdulillah sudah lengang. Semoga kota ini tetap baik-baik saja, tidak seperti di kota-kota lain,” imbunnya.
Baca juga: Khofifah Berdialog dengan Warga yang Datang ke Grahadi Pascademo Ricuh
Melalui akun media sosial resminya, manajemen Tunjungan Plaza (TP) menyampaikan penyesuaian jam operasional. Manajemen menutup total operasional pada Sabtu (30/9/2025) ini dan baru akan kembali dibuka pada Minggu (31/8/2025) pukul 10.00–22.00 WIB.
Imbas dari aksi solidaritas yang berakhir ricul sehari sebelumnya, tampak sejumlah masyarakat di depan Tunjungan Plaza Surabaya, salah satu Mall yang berada di pusat kota tutup, Seabtu (30/8/2025) siang.“Langkah ini diambil demi kenyamanan dan keamanan seluruh pengunjung, tenant, dan karyawan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menghargai pengertiannya,” tulisan yang beredar dari pihak manajemen.
Penutupan operasional ini sudah terjadi sejak Jumat (29/8/2025) malam, setelah kericuhan dalam aksi solidaritas yang berakhir demo di depan Gedung Negara Grahadi meluas hingga ke kawasan Jalan Basuki Rachmat.
Sejak pukul 19.00 WIB, pengunjung berbondong-bondong keluar meninggalkan pusat perbelanjaan dan jalan di sekitar pun masih belum bisa dilewati hingga tengah malam.
Polisi membentuk barikade di sekitar Mapolsek Tegalsari untuk mencegah meluasnya aksi. Bahkan di perempatan Jalan Basuki Rahmat dan Embong Sawo sempat muncul titik api.
Seperti diketahui aksi solidaritas yang digelar massa sebagai bentuk kekecewaan sekaligus protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di Jakarta kamis (28/8/2025) lalu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang