Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepadatan Lalin, Pemkot Upayakan Pembangunan Jalan Baru Pasuruan-Batu

Kompas.com, 26 Agustus 2025, 23:33 WIB
Nugraha Perdana,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tengah mengupayakan wacana lama pembangunan ruas jalan baru yang menghubungkan Kabupaten Pasuruan dengan Kota Batu terwujud.

Hal ini sebagai solusi strategis untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di jalan saat ini.

Langkah ini diambil juga untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan dan memperkuat konektivitas antarwilayah.

Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas yang ada saat ini tidak akan pernah maksimal tanpa penambahan infrastruktur jalan.

Menurutnya, keberadaan satu ruas jalan utama yang ada sudah tidak mampu menampung volume kendaraan, terutama saat musim liburan.

"Sepandai-pandainya merekayasa lalu lintas, tidak akan bisa maksimal kalau existing hanya satu ruas jalan. Maka itu, saya butuh satu ruas jalan baru untuk salah satunya mengurai kepadatan lalu lintas dan memberikan kenyamanan pada wisatawan yang masuk ke Batu," kata Nurochman pada Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Eri Cahyadi Bakal Ganti Keramik Pedestrian Jalan Tunjungan supaya Seperti Batu Alam

Wacana pembangunan jalan yang diperkirakan berjarak sekitar 40 kilometer ini masih dalam tahap pembahasan intensif.

Beberapa opsi titik awal dari arah Pasuruan yang dipertimbangkan antara lain Sukorejo, Purwosari, atau Taman Dayu.

Namun, bentuk final dari infrastruktur tersebut masih belum diputuskan, apakah akan berupa jalan tembus, jalan tol, atau jalur lingkar.

"Semuanya kan masih opsi-opsi. Tentu nantinya harus dikaji mendalam, karena membuka akses jalan baru seperti di hutan itu juga harus memperhatikan regulasinya," katanya. 

Wacana lama proyek ini telah ditetapkan sebagai Program Prioritas dan Strategis Daerah.

Nurochman mengaku telah menjalin komunikasi awal dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Dr Yasin.

Pemkot Batu kini menunggu arahan lebih lanjut dari pihak provinsi untuk menentukan langkah teknis berikutnya.

"Saya menunggu arah Provinsi, apakah jalan tembus saja, atau justru jalur lingkar, atau jalan tol," ujarnya.

Baca juga: Dilema Sopir Selama Jalur Gumitir Tutup, Keluhkan Keamanan di Area Hutan Baluran

Selain mengurai kemacetan, proyek ini diharapkan dapat menciptakan interkoneksi yang solid antara Malang Raya dan Pasuruan.

Ia mengatakan bahwa gagasan ini telah disambut baik oleh kepala daerah tetangga, termasuk Bupati Pasuruan, yang melihat potensi dampak positif pertumbuhan ekonomi Kota Batu bagi wilayah sekitarnya.

"Mereka menyambut baik banget karena membayangkan pertumbuhan yang luar biasa di Batu itu punya dampak di sekitarnya," ujar Nurochman.

Pemkot Batu berharap wacana strategis ini dapat segera masuk dalam tahap perencanaan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2026.

"Semoga ini bisa masuk perencanaannya di tahun 2026 di Provinsi. Mohon doanya," katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau