LUMAJANG, KOMPAS.com - Dua dari empat pelaku pencurian meteran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahameru Lumajang, Jawa Timur, ditangkap polisi.
Kedua pelaku yang ditangkap adalah Budi Santoso, warga Kecamatan Lumajang, dan Joko Purwanto, warga Kecamatan Kunir.
Pencurian ini membuat resah warga Lumajang, terutama sejak maraknya kasus pencurian meteran PDAM yang terpasang di rumah-rumah warga pada bulan Juni 2025.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu sebulan, keempat pelaku mencuri sebanyak 96 unit meteran PDAM.
Baca juga: Debit Air Kurang akibat Kemarau, PDAM Sikka Atur Jam Suplai Air untuk 21.000 Pelanggan
"Kerugiannya secara materil mencapai Rp 33 juta, tetapi secara kuantitas barang ada 96 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang," kata Alex dalam konferensi pers di Mapolres Lumajang, Selasa (19/8/2025).
"Ini meresahkan karena berkaitan dengan kebutuhan dasar warga dengan ketersediaan air," lanjutnya.
Alex menjelaskan, meteran PDAM menjadi sasaran para pelaku karena terbuat dari material kuningan yang cukup berharga.
Material tersebut dapat dijual dengan harga antara Rp 100.000 hingga Rp 250.000.
Selain itu, keberadaan meteran air yang terpasang di luar rumah menjadikannya mudah diambil, terutama karena banyak meteran yang tidak dilengkapi pengamanan.
"Tersangka mengetahui bahwa dalam meteran PDAM ini terdapat material yang terbuat dari kuningan yang cukup berharga," terang Alex.
Baca juga: Tilap Rp 3,7 Miliar demi Judi Online, Pegawai PDAM Cirebon Cuma Sisakan Rp 88 Juta
Meteran air yang dicuri, menurut Alex, dijual para pelaku ke tempat rongsokan secara acak di wilayah Kabupaten Lumajang.
Ia menegaskan bahwa kedua tersangka yang telah diamankan bukanlah pegawai PDAM Tirta Mahameru Lumajang.
"Tersangka bukan pegawai, melainkan warga biasa yang ingin mendapatkan keuntungan dari tindakan ilegal," tegasnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih memburu dua pelaku lainnya yang berhasil melarikan diri, yaitu pria dengan inisial BD dan NR, yang juga merupakan warga Kecamatan Lumajang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang