Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarak Agustusan, Warga di Jombang Gelar Upacara, Usung Semangat Kearifan Lokal

Kompas.com, 17 Agustus 2025, 11:48 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Dusun Brambang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang digelar di poros jalan perkampungan di wilayah tersebut, Minggu (17/8/2025).

Tak selayaknya upacara yang berlangsung di tempat lain, yang berseragam rapi, mengenakan sepatu, serta berpeci elegan. Para petugas dan peserta upacara mengenakan pakaian yang beragam.

Petugas pengibar bendera mengenakan pakaian rapi dengan setelan warna putih, celana hitam, dan kerudung merah.

Inspektur upacara mengenakan pakaian adat, sedangkan petugas lainnya ada yang mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL).

Baca juga: Rangkaian Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka: Kirab hingga Merpati Terbang Usai Pengibaran Bendera

Ada pun di dalam barisan peserta upacara, tampak mengenakan beragam kostum. Ada yang memakai pakaian keseharian, baju adat, hingga memakai pakaian organisasi atau komunitas.

Meski demikian, prosesi upacara tetap berlangsung khidmat. Seluruh prosesi upacara untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI dilaksanakan sebagaimana kebiasaan upacara resmi kenegaraan.

Koordinator kegiatan upacara, Slamet (50), mengungkapkan bahwa upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di kampungnya merupakan agenda rutin yang berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Setiap pelaksanaan upacara, keikutsertaan warga untuk berpartisipasi cukup tinggi karena pihaknya memberikan keleluasaan dalam penggunaan pakaian saat mengikuti upacara.

Menurut Slamet, tujuan utama dari pelaksanaan upacara di kampung tempat tinggalnya adalah mengingatkan hari bersejarah kemerdekaan Indonesia.

Karena itu, pihaknya mengusung spirit kearifan lokal dalam pelaksanaan upacara, dengan memberikan keleluasaan dalam penggunaan pakaian.

“Dengan begitu, warga tetap antusias mengikuti upacara dan tidak terbebani dengan penyediaan pakaian-pakaian tertentu,” kata Slamet.

“Upacara ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan. Jadi harapan kami, kegiatan ini bisa terus berlangsung setiap tahun,” tambah Slamet.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-80 Kemerdekaan Indonesia, Ketua WASI Tri Tito Karnavian Pimpin Upacara Bawah Laut

Edi Sarwo (38), salah satu warga yang mengikuti upacara, menyatakan kebanggaannya karena bisa mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di kampung tempat tinggalnya.

Menurut dia, kegiatan ini menumbuhkan semangat nasionalisme serta meningkatkan kerukunan dan kekompakan warga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau