SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Jawa Timur (Jatim) terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa wilayah Jatim seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Namun, pihaknya memprediksi masih ada kemungkinan terjadinya hujan.
"Wilayah Jatim sudah memasuki musim kemarau. Secara umum kondisi cuaca diprakirakan cerah berawan dan berpeluang hujan ringan secara lokal," kata Taufiq saat dikonfirmasi pada Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem di Bali: Banjir, Longsor, hingga Listrik Padam
Taufiq menambahkan bahwa potensi hujan ini disebabkan oleh gangguan gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency yang saat ini melintas di perairan sisi utara Jatim.
"Suhu muka laut di Selat Madura juga masih cukup hangat, mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jatim dalam tiga hari ke depan," ucapnya.
Ia merinci bahwa suhu muka laut di perairan sekitar Jatim berada di kisaran 26 hingga 30 derajat Celsius.
Kondisi ini memicu aktivitas penguapan yang signifikan.
Selain itu, angin dominan bertiup dari arah timur ke tengara dengan pola steady, dalam kondisi labil lemah dan tingkat konvektivitas sedang, serta kelembaban yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga atas.
Lebih lanjut, Taufiq mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jatim, yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: KSOP Labuan Bajo Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Pulau Padar dan Pulau Komodo
Lokasi yang berisiko meliputi Banyuwangi, Blitar, Gresik, Jember, Lumajang, Madiun, Malang, Nganjuk, Situbondo, Sumenep, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Mojokerto, dan Pamekasan.
"Bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es, diperkirakan akan terjadi hingga 11 Juli 2025 mendatang," ujarnya.
"BMKG mengimbau agar waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta adanya potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang," tutup Taufiq.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang