SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Provinsi Jawa Timur melaporkan peningkatan signifikan kasus pasien dengan gangguan kecanduan judi online (judol).
Direktur Utama RS Menur, drg. Vitria Dewi, mengungkapkan bahwa jumlah pasien yang ditangani terus meningkat.
Bahkan, tahun ini jumlah pasien judol lebih banyak dari tahun lalu, meski masih di awal tahun.
"Pada tahun 2024, kami menangani 68 pasien. Angka ini meningkat, sudah menjadi 51 pasien hingga April 2025," ujar Vitria saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Muchlis Sebut Penjagaan Situs Judol Sudah Dimulai Sejak Era Johnny G Plate
Ia juga menyebut rentang usia pasien yang ditangani RS Menur sangat bervariasi, mulai dari usia 14 tahun hingga 70 tahun.
"Latar belakangnya pun juga macam-macam, mulai dari yang enggak punya kerjaan sampai yang kerjaannya bagus, ada semua," jelas Vitria.
Sementara untuk jangka waktu pengobatan para pasien tersebut juga berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan, dukungan keluarga, dan keinginan untuk sembuh.
“Ada yang rawat jalan, ada yang rawat inap, dukungan tim dokter spesialis jiwa dan psikolog, tergantung dari keparahan masing-masing ketika dia datang,” tuturnya.
Baca juga: Terungkap! Ini Pemasok Situs Judol yang Diduga Dilindungi dari Pemblokiran Komdigi
Bahkan, ia mengungkapkan tidak jarang pasien yang akhirnya kecanduan obat-obatan terlarang karena tingkat kecanduan judol yang parah.
“Awalnya mereka datangnya karena kecanduan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) dulu, terus ketika kami dalami, kami lakukan assessment, ternyata juga mereka melakukan aktivitas dengan aplikasi judol,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu faktor pendorong yang seringkali dialami oleh korban pinjol karena maraknya iklan-iklan di media sosial.
“Kalau dari teori kecanduan yang biasa dipelajari teman-teman di sini kan, Kalau sudah coba sekali akan munculkan rasa senang, akhirnya dia ingin coba lagi, dan itu semakin parah, semakin harus tambah-tambah terus kan,” paparnya.
Baca juga: Begini Awal Mula Kakak Beradik Terjerat Jaringan Pengamanan Situs Judol Komdigi
Oleh karenanya, saat ini pihaknya juga telah berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim dan Polda Jatim dalam rangka upaya sosialisasi dan pencegahan judol di masyarakat.
“Saat ini kami bergandengan tangan bareng-bareng dengan Diskominfo dan Polda untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi, supaya ada pencegahan di masyarakat,” ucapnya.
Ia berpesan agar jangan mudah sekali-kali mencoba aplikasi judi online, serta lebih bijak dalam menggunakan gadget.
“Karena kalau sudah nyoba, terus kejebak masuk ke sana, dampaknya itu luar biasa,” terangnya.
Baca juga: KPK Klarifikasi soal Tenaga Ahli yang Ngaku Dapat Rp 200 Juta dari Terdakwa Judol Adhi Kismanto
Selain itu, RSJ Menur Surabaya juga memiliki berbagai program layanan kesehatan.
Salah satunya menjadi unggulan yakni layanan sehat jiwa raga.
“Bagi yang ingin melakukan pengobatan atau berkonsultasi bisa langsung datang ke Jalan Raya Menur No. 120, Kecamatan Gubeng, Surabaya,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang