Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPMB Jatim 2025 Terima 68.411 Murid Baru, Sisa Kuota 14.524 Dialihkan

Kompas.com, 23 Juni 2025, 12:54 WIB
Achmad Faizal,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seleksi penerimaan murid baru (SPMB) Jatim 2025 menerima 68.411 murid baru untuk jenjang SMA/SMK pada tahap pertama.

Para murid baru ini diterima melalui jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi hasil lomba.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (UPT TIKP) Dinas Pendidikan Jatim, Mustakim, menjelaskan bahwa jumlah murid baru yang diterima masih di bawah kuota yang disediakan, yaitu 82.935 kursi.

"Otomatis ada sisa kuota 14.524 kursi. Sisa kuota ini akan kami alihkan pada jalur berikutnya, seperti jalur prestasi nilai akademik SMA, jalur domisili SMA/SMK, atau jalur prestasi nilai akademik SMK," ungkapnya pada Senin (23/6/2025).

Baca juga: SPMB Jatim 2025 Tahap 2 Dibuka! Simak Jadwal Pendaftaran dan Syaratnya

Pada tahap pertama ini, tercatat sebanyak 130.295 calon murid mendaftar melalui jalur afirmasi, mutasi, dan p.restasi hasil lomba.

Rincian penerimaan menunjukkan bahwa untuk jenjang SMA, sebanyak 41.222 murid baru diterima dari total pendaftar 59.616, dengan kuota yang disediakan sebanyak 49.872 kursi.

Sementara itu, untuk jenjang SMK, sebanyak 27.189 calon murid diterima dari total pendaftar 70.679, dengan kuota yang tersedia sebanyak 33.063 kursi.

Saat ini, sejak Minggu (22/6/2025) dini hari, sedang berlangsung tahapan seleksi untuk jalur nilai prestasi akademik SMA. Seleksi ini berlangsung hingga Senin (23/6/2025) pukul 21.00 WIB.

Aries juga mengimbau calon murid baru yang tidak lolos pada tahap pertama untuk memanfaatkan tahap kedua melalui jalur nilai prestasi akademik SMA.

Baca juga: SPMB Jatim Jalur Nilai Seleksi Akademik SMA Dibuka, Kuota 25 Persen Daya Tampung

Nilai yang diperhitungkan dalam jalur ini merupakan gabungan rerata nilai rapor SMP semester 1-5 dan indeks SMP asal yang tercatat oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur.

"Pemeringkatan sesuai urutan prioritas yakni nilai akhir akademik, jarak domisili terdekat dengan SMA tujuan, indeks satuan pendidikan asal, urutan perolehan rerata nilai rapor mata pelajaran, dan waktu pendaftaran," ujarnya.

Dalam jalur ini, calon murid baru diperbolehkan memilih maksimal tiga SMA berbeda di wilayah dalam rayon, atau dua SMA di dalam rayon dan satu SMA di luar rayon dalam kabupaten/kota, atau satu SMA di luar rayon antar kabupaten/kota yang berbatasan.

Jika tidak diterima di SMA pilihan pertama, maka calon murid akan diperingkat di SMA pilihan kedua dengan kriteria pemeringkatan yang sama.

"Jika tidak diterima di pilihan kedua, maka akan diperingkat di SMA pilihan ketiga dengan kriteria pemeringkatan yang sama juga," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau