BANGKALAN, KOMPAS.com - Mukatin (68), salah satu jemaah haji asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia saat dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Diduga, Mukatin mengalami henti jantung saat berada di pesawat yang hendak tiba di Bandara Juanda, Surabaya.
Informasi mengenai meninggalnya Mukatin disampaikan menantunya, Solihin, yang menerima kabar tersebut melalui sambungan telepon sekitar pukul 04.30 WIB, Jumat (20/6/2025).
"Kami dapat informasi subuh tadi, ibu kami meninggal satu jam sebelum tiba di Juanda," ungkap Solihin.
Sebelum keberangkatan, Mukatin sempat berkomunikasi dengan keluarga dan dalam kondisi sehat.
Selama menjalankan ibadah haji, Mukatin tidak mengalami kendala kesehatan dan rutin menghubungi keluarganya.
Ia berangkat bersama suaminya, Suswandi, dan keduanya tergabung dalam kloter 29.
"Iya, ibuk berangkat bersama bapak dan selama ibadah haji juga sehat," ujar Solihin.
Mukatin yang merupakan seorang pensiunan guru sekolah dasar di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, berencana pulang ke rumah anaknya di RT 03 RW 09, Perumahan Pondok Halim 2, Kecamatan Burneh, setelah menunaikan ibadah haji.
Baca juga: BP Haji Bakal Audit Antrean 5,5 Juta Jemaah Haji
"Rencana akan dikebumikan di kompleks pemakaman Mlajah," tuturnya.
Dokter pendamping Kloter 29, dr Anita Oktavia, menyatakan bahwa Mukatin mengalami henti jantung.
"Almarhumah memiliki riwayat hipertensi. Beliau meninggal di pesawat setelah mengalami henti jantung," pungkasnya.
Mukatin dan suaminya dijadwalkan tiba di Bangkalan pagi tadi, setelah berangkat dari Jeddah pada 19 Juni 2025 sekitar pukul 04.50 waktu setempat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang