Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Disertai Angin Kencang, Belasan Rumah di Tulungagung Rusak, Kabel Listrik Putus

Kompas.com, 14 Juni 2025, 20:33 WIB
Slamet Widodo,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Belasan atap rumah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur rusak, akibat diterjang angin kencang.

Selain merusak atap rumah warga skala ringan hingga sedang, angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang dan menutup akses jalan, Sabtu (14/06/2024).

Hujan disertai angin kencang yang menerjang wilayah Tulungagung pada Sabtu (14/06/2025) petang, mengakibatkan 18 rumah warga di Desa Waung Kecamatan Boyolangu rusak.

Kerusakan yang paling parah, menimpa rumah milik Utami, warga Dusun Kalituri, Desa Waung, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.

"Kerusakan paling parah akibat angin kencang, yakni di rumah Utami," kata Kepala Desa Waung Kecamatan Boyolangu Tulungagung Hari Purwanto di halaman rumah warga yang rusak, Sabtu (14/06/2025).

Baca juga: Pohon Tumbang di Koja Akibat Angin Kencang, Tidak Ada Korban Jiwa

Atap rumah bagian dapur yang berbahan asbes jebol, akibat tertimpa genting rumah tetangganya yang rontok diterjang angin kencang.

"Genting rumah sebelahnya berjatuhan, mengenai atap asbes hingga jebol," terang Hari.

"Pecahan genting selain membuat atap rumah jebol, jatuh dan merusak sejumlah peralatan dapur," sambung Heri.

Sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan akibat angin kencang, yakni berada di wilayah Dusun Krajan Desa Waung Kecamatan Boyolangu Tulungagung.

"Kerusakan terjadi pada atap rumah, dengan skala kerusakan ringan hingga sedang," terang Heri.

Baca juga: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 14-15 Juni 2025

"Juga ada kabel listrik antar rumah penduduk yang putus akibat angin kencang," sambung Heri.

Atas kejadian tersebut, pihak pemerintah Desa Waung bersama Kapolsek, dan Camat Boyolangu masih melakukan asesmen terkait dampak serta kerugian dampak dari terjangan angin kencang tersebut.

"Kami melakukan kordinasi ke berbagai pihak terkait, atas dampak kerusakan akibat angin kencang ini. Saat ini terus dilakukan pendataan," terang Heri.

Baca juga: BMKG: Ini Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Deras dan Angin Kencang pada 13-14 Juni 2025

Selain belasan rumah warga rusak, hujan disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Tulungagung juga mengakibatkan pohon tumbang.

Dua pohon berukuran besar tumbang dan sempat menutup akses lalu lintas di jalan dr. Soetomo dan Jalan WR Supratman Tulungagung.

Sejumlah petugas tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung melakukan pemotongan, dan evakuasi pohon yang melintang menutup jalur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau