BANGKALAN, KOMPAS.com - Sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mulai diterapkan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mulai 2 Juni hingga 12 Juni 2025.
Namun, penerapan sistem itu dikeluhkan oleh wali murid.
Salah satunya, Abdurrahem (41) warga asal Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Ia mengeluhkan sudah dua hari kesulitan mengunggah berkas ke laman pendaftaran SPBM.
"Jadi setelah mengisi semua data, mau di klik itu muter terus, tidak bisa terproses. Lalu ketika di muat ulang, harus ngisi data lagi dari awal," ungkapnya, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: SPMB Jabar 2025: Panduan Lengkap Jalur, Jadwal, dan Syarat Pendaftaran
Padahal lokasi tempat Rahem mengunggah berkas berada di wilayah perkotaan dengan sinyal yang stabil.
Ia menduga, kendala itu disebabkan adanya gangguan di server pendaftaran.
"Saya itu coba dirumah tidak bisa. Lalu saya coba di kota, ini kan jaraknya hanya beberapa meter dari kantor bupati, tapi tetap tidak bisa juga," imbuhnya.
Wali murid lain, Sahid (47) asal Kelurahan Pangeranan, Kabupaten Bangkalan mengaku kesulitan mengunggah berkas.
Apalagi tidak ada sosialisasi pada wali murid. Sehingga tidak semua wali murid memahami cara input berkas.
"Ini kan banyak berkasnya, data raport dari kelas 4 sampai kelas 6, lalu kartu keluarga dan data lainnya. Seharusnya kan data itu sudah ada di sekolah, mestinya langsung diinput sekolah," imbuhnya.
Baca juga: Banyak Anak Disabilitas Tak Sekolah, SPMB Diharap Jadi Pintu Keadilan Pendidikan
Selain itu, jam operasional customer servis (CS) pada sistem juga dibatasi dari jam 07.00 pagi hingga jam 16.00 sore.
Sehingga, bagi wali murid yang bekerja, akan kesulitan menghubungi CS saat mengalami kendala saat mengunggah berkas di luar jam operasional.
"Kami yang kerja kan baru bisa unggah berkasnya itu petang, jadi ketika ada kendala bingung tanya ke siapa," ungkapnya.
Baca juga: SPMB 2025: Ujian Implementasi Putusan MK
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Ronny Sofiandri mengatakan, pendaftaran SPMB dilakukan secara online.
Namun, sekolah akan memfasilitasi siswa yang kesulitan mengunggah berkas.
"Jika di sekitar rumahnya tidak ada atau sulit sinyal, kami memfasilitasi langsung ke SMP yang dituju. Disana sudah ada internetnya," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang