Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPMB Dimulai, Siswa Bangkalan Ambil PIN untuk Mendaftar di Sekolah yang Dituju

Kompas.com, 2 Juni 2025, 14:51 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) mulai dilaksanakan hari ini, Senin (2/6/2025), hingga sembilan hari ke depan.

Proses penerimaan siswa ini membutuhkan beberapa tahapan untuk bisa terdaftar.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Bangkalan, Dwi Imam Arif, mengatakan, pihaknya sudah mulai membuka SPMB hari ini.

Terdapat puluhan siswa yang telah mengambil personal identification number (PIN) untuk mendaftar di sekolah itu.

Baca juga: Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 di Madura Sepi, Orangtua Butuh Pendampingan Sekolah

"Hari ini siswa sudah mulai melakukan pengambilan PIN dan masih ada waktu sampai 9 hari ke depan. Untuk hari pertama ini sudah ada 34 siswa yang terverifikasi," ujarnya, Senin (2/6/2025).

Dari pemantauan di lapangan, ia mengaku tak ada siswa yang kesulitan untuk melakukan pengunggahan berkas. Meski begitu, pihak sekolah menyediakan operator bagi siswa yang kesulitan memasukkan data.

"Sejauh ini tidak ada kendala. Namun jika memang kesulitan, petugas kami siap membantu. Yang penting berkas yang dibawa itu lengkap," imbuhnya.

Baca juga: Pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 Dibuka: Tata Cara, Data, dan Dokumen yang Diperlukan

Ia mengatakan, di tahun 2025 ini, SMAN 2 Bangkalan memiliki jumlah pagu sebanyak 432 siswa yang akan mengisi 12 kelas. Namun, jumlah itu tak sepenuhnya digunakan.

Sebab, terdapat 2 siswa yang diperkirakan tidak naik kelas.

"Dari hasil analisis kami terdapat 2 siswa yang kemungkinan tidak naik. Tapi itu belum pasti. Sehingga, pagu yang kami gunakan 430 dari total 432 pagu," jelasnya.

Respons wali murid

Sementara itu, salah satu wali murid, Ahmad Husein (40), warga asal Kampung Rambutan, Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengatakan putrinya belum melakukan pengambilan PIN. Sebab, masih menunggu kejelasan pendaftaran melalui jalur prestasi.

"Sejauh ini kami sebagai wali murid belum mendapatkan sosialisasi jalur apa saja yang bisa ditempuh. Anak saya ini rencananya mau daftar jalur prestasi, tapi belum ada kejelasan bagaimana tahapannya," ungkapnya.

Husein juga mengaku, semula putrinya akan daftar ke SMAN 1 Bangkalan. Namun, akibat terkendala sistem jarak atau rayon, ia memilih mendaftarkan anaknya ke SMAN 2 Bangkalan.

"Iya, karena ada aturan jarak itu, anak saya di luar rayon, akhirnya tidak jadi ke SMAN 1 Bangkalan," tuturnya.

Ia berharap, segera ada kejelasan terkait jalur yang bisa digunakan siswa untuk mendaftar. Selain itu, ia berharap sekolah mempermudah input data para siswa yang hendak mendaftar.

"Kalau seperti kita, masih lokasi dekat kota begini mudah untuk input data. Kasihan kalau yang di pelosok yang lokasinya tidak terjangkau sinyal, ya yang seperti itu seharusnya juga dibantu oleh pihak sekolah supaya tetap bisa daftar," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau