Editor
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sejumlah pemuka agama mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), untuk membahas tragedi pesta minuman keras (miras) berujung maut yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kedatangan para pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, PCNU Kota Kraksaan, PCNU Kabupaten Probolinggo dan Muhammadiyah ini langsung ditemui anggota Komisi I.
Selain Komisi I, pertemuan itu juga dihadiri perwakilan penegak hukum dari Polres Probolinggo, Satpol PP, DKUPP dan Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Wakil Ketua MUI Kabupaten Probolinggo, KH Abdul Wasik Hannan, mengatakan jika tragedi pesta miras hingga menyebabkan 2 orang meninggal dunia di Kecamatan Krejengan itu sudah darurat moral.
"Sangat mencoreng nama Kabupaten Probolinggo yang dikenal dengan sebutan Kota Santri, ini sudah darurat moral. Oleh karena itu kami mempertanyakan ini kepada DPRD," kata Kiai Wasik, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Curhat Siswi ke Dedi Mulyadi di Barak Militer: Kecanduan Miras karena Orangtua Sering Bertengkar
"Terlebih lagi, selain rumah kepala desa yang dijadikan lokasi pesta miras, juga lokasinya sangat dekat dan bahkan satu desa dengan rumah Bupati Probolinggo dan Ketua MUI Jawa Timur," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Probolinggo, Saiful Bahri, menegaskan jika pihaknya tidak akan tinggal diam dan mendesak aparat untuk bertindak.
"Kami juga tidak akan tinggal diam, karena sekarang setiap malam minggu sudah jadi tren pesta miras di beberapa titik. Kemarin ramai di stadion, dan sekarang rumah kades," ujar Saiful.
Baca juga: Napi Tewas Usai Pesta Miras di Lapas Bukittinggi Bertambah Jadi 4 Orang
"Dua nyawa sudah melayang akibat pesta miras di Desa Temenggungan. Oleh karena itu, kami mendesak ada tindakan cepat pihak berwenang, agar kejadian serupa tidak terulang," kata dia menegaskan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bahas Kasus Pesta Miras Berujung Maut di Rumah Kades Temenggungan, Para Pemuka Agama: Darurat Moral.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang