PONOROGO, KOMPAS.com – Plafon ruang kelas IX E SMPN 1 Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ambrol karena termakan usia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan, Suwata, mengatakan bahwa bangunan sekolah yang didirikan sejak tahun 1985 tersebut belum pernah direhabilitasi.
“Usia bangunannya sudah 40 tahun dengan kondisi penyangga plavon yang sudah lapuk pada bagian ujung yang menyanggah dinding. Kejadiannya pada hari Senin (5/5) sore pukul 14.45 WIB,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/5/2025).
Suwata memastikan bahwa SMPN 1 Ngariboyo sudah mengajukan rehabilitasi bangunan 3 ruang kelas yang kondisinya sudah mengkhawatirkan karena berusia lebih dari 40 tahun itu melalui Dapodik.
Baca juga: Kronologi 3 Anak Tewas Tertimpa Tembok Sekolah Ambruk di Jambi
Tahun ini, pemerintah pusat melalui DAK akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 180 juta untuk melakukan rehabilitasi 3 ruang kelas yang kondisinya mulai rusak pada bagian atap.
“Sudah diajukan rehab 3 ruang kelas melalui Dapodik dengan anggaran sekitar Rp 180 juta, tetapi plavon yang ambruk ini justru yang di luar pengajuan,” ucap Suwata.
Melalui anggaran rehabilitasi 3 ruang kelas melalui Dapodik, akan diprioritaskan ruang kelas yang plafonnya rusak.
“Kita akan prioritaskan untuk ruang kelas yang plafonnya ambrol. Saat ini siswa menggunakan ruang lain untuk belajar,” ucap Suwata.
Baca juga: Kunjungi Sekolah Ambruk, Wakil Bupati Mojokerto Semangati Siswa yang Belajar di Teras
Untungnya, saat kejadian itu, semua siswa sudah pulang sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihak sekolah kini menyangga kayu atap dengan bambu demi mencegah 2 ruang kelas lainnya ikut ambrol.
“Untuk sementara, siswa dipindah ke ruang kelas lainnya dan kita prioritaskan untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas yang plafonnya ambrol agar tidak terdampak pada dua ruang kelas lainnya,” ucap Suwata.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang