BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pedagang di Banyuwangi sedang ketar-ketir menghadapi pergolakan harga cabai yang sebelumnya naik drastis berkisar Rp 100.000 per kilogram, anjlok ke Rp 40.000 per kilogram.
Penurunan harga cabai rawit dan cabai merah besar serta beberapa jenis komoditas lain seperti tomat secara bertahap ini telah berlangsung dalam sepekan terakhir.
Belum berhenti, penurunan harga cabai kemungkinan masih akan terus terjadi, tetapi belum dapat diprediksi harga terendah yang akan dicapai.
Baca juga: Curhat Warga Semarang Setelah Harga Cabai Tembus Rp 120.000 Per Kilogram
Menghadapi penurunan itu, salah satu pedagang di Pasar Banyuwangi, Winda, mengatakan bahwa dia terpaksa mengurangi pembelian dari pengepul.
“Cukup khawatir ya karena kalau stoknya banyak akan busuk, karena minat pembeli juga sekarang sedikit turun,” katanya, Jumat (2/5/2025).
Ia mengaku baru akan menambah stok apabila ada pesanan dari warung atau katering. Sebab, meski harganya mahal, karena sudah ada pesanan, stok tersebut dapat dipastikan habis terbeli.
Namun demikian, dengan rendahnya harga cabai, dia berharap akan meraup untung karena minat pembeli sehingga meningkatkan peluang cuan yang bisa diraupnya.
“Semoga harga cabai yang sekarang sudah rendah bisa bertahan lama. Karena pedagang juga perlu untung,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang