MALANG, KOMPAS.com - Manajemen Persada Hospital di Kota Malang, Jawa Timur, resmi memberhentikan dokter berinisial AY yang diduga melakukan tindakan pencabulan.
Pengumuman ini disampaikan melalui video berdurasi satu menit yang diunggah di akun resmi Instagram rumah sakit.
Dalam video tersebut, pihak Persada Hospital menyesalkan terjadinya dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter tersebut, yang dinilai merugikan banyak pihak, termasuk institusi rumah sakit.
Mereka juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya kepada individu yang merasa dirugikan oleh peristiwa ini.
Baca juga: Dokter di Malang Cabuli Pasien, RS Persada Hospital Berhentikan Sementara
Persada Hospital menegaskan bahwa dokter AY tidak lagi bertugas di rumah sakit tersebut.
Pihak manajemen juga telah melakukan investigasi internal dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Pada akhir video, rumah sakit menyampaikan komitmennya sebagai institusi kesehatan yang dipimpin oleh seorang perempuan untuk selalu menjunjung tinggi harkat, martabat, dan perlindungan bagi perempuan.
Mereka berjanji akan memperkuat sistem pengawasan serta memastikan setiap layanan medis dilakukan sesuai dengan standar etika dan profesionalisme yang tinggi.
Saat dikonfirmasi, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, membenarkan informasi yang disampaikan dalam video tersebut.
Ia menegaskan bahwa dokter AY telah resmi diberhentikan.
"Iya, sudah (telah resmi diberhentikan dari Persada Hospital)," ujar Sylvia pada Jumat (25/4/2025).
Baca juga: Cerita Korban Baru Dokter Cabul Malang, Korban Langsung Menangis Saat Melihat Foto Pelaku
Namun, ketika diminta penjelasan lebih lanjut mengenai waktu pemberhentian dokter AY, pihak manajemen memberikan jawaban singkat.
"Kami pasti akan berupaya menjawab secara personal secepat mungkin. Namun untuk situasi saat ini, kami sangat mengharapkan pengertiannya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang perempuan berinisial QAR (31) mengaku telah menjadi korban pencabulan oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang.
Pengakuan tersebut disampaikan melalui beberapa postingan di media sosial Instagramnya pada Selasa (15/4/2025).
QAR, yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada September 2022 saat dirinya berlibur di Malang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang