Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Terisak, AR Ungkap Alasan Bacok Istri dan Selingkuhan hingga Tewas

Kompas.com, 23 April 2025, 16:28 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Ruang penyidik Satuan Reskrim Polres Bangkalan mendadak riuh dengan tangisan AR (44), warga Dusun Kejawan Utara, Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar. Ia terisak menceritakan aksi pembunuhan terhadap istri dan selingkuhannya.

Kepada penyidik, AR mengaku sakit hati hingga tega menghabisi istrinya, yakni EFD (44) dan selingkuhannya yaitu AA (36), warga Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar di rumah indekos di Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8 Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa (22/4/2025). 

AR mengaku kecewa, sebab setahun belakangan, hubungannya dengan EFD tak pernah harmonis. Ia semakin naik pitam saat melihat EFD dan AA bermesraan di kamar kos itu.

"Saya dobrak pintu kamar kosnya dan melihat istri saya bersama AA sangat mesra. Padahal, setahun terakhir tiap ada di rumah sama saya, kami selalu bertengkar," ucapnya, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Pengakuan Pelaku Insiden Berdarah di Bangkalan, Sakit Hati Dikhianati Istri

AR yang mulai gelap mata langsung membacok istrinya menggunakan celurit yang sudah ia siapkan dari rumah. Melihat istrinya tersungkur di samping kasur, AR mengejar AA yang berlari ke kamar mandi. 

"Saya bacok AA berulang kali. Saya tidak ingat berapa kali saya bacok dia. Lalu saya balik ke tubuh istri, saya lukai lagi," ujarnya dengan nada kesal. 

Setelah itu AR kembali membacok AA di kamar mandi.

Baca juga: Insiden Berdarah di Bangkalan Dilatarbelakangi Perselingkuhan

Melihat selingkuhan istrinya tak bergerak, AR menghampiri EDF yang sudah tak berdaya dan hendak membacoknya kembali.

Di hadapan penyidik, suara AR mulai terdengar lirih. Ia baru menyadari istrinya sudah meninggal. Dengan terisak, ia mengaku tak kuasa untuk membacok istrinya. 

"Tiba-tiba saya teringat anak saya Pak, saya enggak tega mau membacok istri saya lagi," ucap AR.

Ia menangis, karena menyadari anak-anaknya kini sudah tidak punya ibu. Sedangkan ia harus mendekam di penjara mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Aksi pembunuhan itu terjadi setelah AR mengetahui hubungan gelap istrinya dengan AA. Teman AR, melihat EFD dibonceng pria lain dan memberitahunya. 

Ia lalu berusaha mencari istrinya. Bahkan ia menunggu selama 9 jam di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Bangkalan untuk menunggu istrinya melintas. 

Setelah 9 jam tak mendapat petunjuk, ia lalu teringat pernah mengantar istrinya mengambil paket barang di rumah kos itu hingga akhirnya peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. 

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, EFD menyewa kamar kos itu menggunakan akta pernikahan dan juga menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) AR dan EFD. Diduga, hal itu dilakukan untuk mengelabui pemilik kos. 

"Namun rumah kos itu tak ditempati dengan suaminya namun bersama pria lain yakni AA," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Achmad Khusyairi mengatakan, EFD dan AA sudah menyewa rumah kos itu sejak 4 bulan terakhir. Ia mengaku, masyarakat sekitar semula menduga penghuni kos baru itu merupakan pasangan sah. Sehingga tak menaruh curiga dan dibiarkan tinggal satu kamar. 

"Penghuni tersebut juga jarang sekali bersosialisasi jadi kami juga tidak mengenal," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau