SURABAYA, KOMPAS.com - Sembilan anjing milik Yohanes Alexander (53) yang tewas di rumahnya di kawasan Rungkut Harapan, Surabaya kini dalam kondisi aman dan sehat.
Yohanes Alexander tewas dan meninggalkan sembilan anjing peliharaannya pada Jumat (11/4/2025). Sempat diduga ia tewas karena anjingnya tersebut.
Adapun anjing-anjing tersebut telah dievakuasi oleh tim BPBD Surabaya untuk ditampung sementara di puskeswan yang berada di kawasan Hitech Mall.
Baca juga: Petugas Kesulitan Evakuasi 9 Anjing dari Rumah Pria yang Meninggal di Surabaya
Setelah anjing ditampung, BPBD Surabaya berkoordinasi dengan dog lovers atau para pecinta anjing untuk memantau setiap kondisi anjing Yohanes selama masa pemulihan.
Perwakilan dog lovers Surabaya, Anna Cahyo, mengatakan bahwa semua anjing tersebut dipastikan dalam kondisi aman dan sehat.
“Sudah dikasih makan dan dalam keadaan baik. Tidak ada tanda-tanda agresif, malah cenderung manja dan aman,” kata Anna Cahyo, Senin (14/4/2025).
Sembilan anjing tersebut terdiri dari delapan ekor dewasa dan satu ekor anjing kecil.
Satu di antara anjing dewasa itu tergolong betina dan sedang hamil.
Untuk itu, dog lovers Surabaya memberikan semua anjing asupan vitamin dan antibiotik untuk mencegah munculnya penyakit.
Terlebih, pihak keluarga sang pemilik menyatakan bahwa korban mengidap TBC.
“Kita antisipasi supaya tidak menular ke anjing, kita beri suntikan vitamin dan antibiotik,” ujarnya.
Baca juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Penuh Luka di Surabaya, Diduga Digigit Anjing Peliharaan
Setelah anjing menjalani masa rehabilitasi, dog lovers Surabaya akan mencarikan adopter untuk sembilan anjing tersebut.
Namun, tidak sembarang orang dapat mengadopsi.
“Syarat untuk adopter yang pasti mereka sayang anjing. Tidak memakan anjing, memperjualbelikan, atau memindahtangankan," katanya.
Selain itu, dog lovers Surabaya juga berharap kepada adopter yang baru nanti bisa memberikan pemulihan lebih baik untuk mengembalikan rasa kepercayaan kepada manusia.
“Kasihan mereka lihat owner yang meninggal dan sedih. Hilang rasa kepercayaannya kepada manusia. Kalau bisa rehab dan perbaiki psikis mereka. Jangan sampai trauma dengan manusia,” tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang