Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Korban Tewas Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik

Kompas.com, 10 April 2025, 14:45 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh korban tewas dan dua luka ringan akibat kecelakaan maut mobil rombongan pengantar jemaah umrah dengan bus di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025).

Kanit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko mengatakan, para penumpang mobil Isuzu Phanter dengan nomor polisi DK 1157 FCL tersebut merupakan rombongan yang berangkat dari Tuban.

Sedangkan, sebagian besar korban meninggal mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan dengan bus PO Rajawali Indah. Sedangkan, pengemudi dan kernet bus nomor polisi S 7707 UA hanya luka ringan.

"Akibat kecelakaan, tujuh orang meninggal dunia di tempat. Sopir dan kernet bus luka-luka. Dibawa ke RSUD Ibnu Sina, Gresik, untuk dimintakan ver jenazah dan ver luka," kata Andri, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Mobil Rombongan Umrah dengan Bus di Gresik, 7 Orang Tewas

Berikut daftar korban meninggal akibat kecelakaan itu:

  1. Akhmad Basuki, laki-laki, 49 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  2. Besar, laki-laki, 66 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  3. MAF, laki-laki, 3 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  4. Hafiz Gandawiharja, laki-laki, 17 tahun, Pelajar, Islam, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  5. Muhammad Aqib, laki-laki, 26 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  6. Wiwik Sunarti, perempuan, 43 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
  7. Lislikah, perempuan 53 tahun, alamat Dusun Kedungsari, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.

Sedangkan untuk korban yang mengalami luka ringan adalah:

  1. Suwarno, laki-laki, 46 tahun, alamat Desa Mentoro, Kecamatan Soko, Tuban.
  2. Khoirul Anam, laki-laki 23 tahun, alamat Desa Karangdongo, Kecamatan Sumberjo, Bojonegoro.

Rizki mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil Isuzu Phanter dengan nomor polisi DK 1157 FCL melaju dari arah Lamongan menuju ke Surabaya.

"Betul (ada kecelakaan), kronologinya mobil dari arah Lamongan ke arah Gresik atau Surabaya," kata Rizki, ketika dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Baca juga: “Aku Sudah Berangkat…” Jadi Pesan Terakhir Aqib Sebelum Tewas dalam Kecelakaan Maut di Gresik

Kemudian mobil yang dinaiki oleh 7 orang yang berangkat dari Tuban tersebut secara tiba-tiba oleng. Selain itu, ban kendaraan itu juga sempat turun ke bahu jalan sebelah kiri.

"Saat di Duduksampeyan mobil mengambil bahu jalan di sebelah kiri, lalu saat akan naik kembali ke jalan mobil mengalami selip dan tidak dapat dikendalikan oleh pengemudi," ujarnya.

Hal tersebut membuat mobil rombongan pengantar jemaah umrah itu melewati marka jalan. Sedangkan, bus PO Rajawali Indah dengan nomor polisi S 7707 UA datang dari arah sebaliknya.

"Ada 7 korban meninggal dunia untuk penumpang Panther, 2 luka ringan untuk sopir dan kernet bus. (Penumpang mobil dievakasi) ke Rumah Sakit Ibnu Sina," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau