Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Satu Keluarga Selamatkan Diri Sebelum Mobilnya Dihantam KA Kertajaya di Lamongan

Kompas.com, 24 Maret 2025, 09:46 WIB
Icha Rastika

Editor

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kereta Api Kertajaya menabrak sebuah mobil saat sedang melintas di pelintasan tanpa palang pintu di Dusun Kruwul, Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Minggu (23/3/2025) malam.

Dalam insiden ini, tidak sampai ada korban jiwa, meski mobil nahas itu terlempar dan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Empat penumpang Honda CR-V bernopol N 1255 YZ beruntung sempat keluar dari mobil tersebut sebelum tertabrak KA.

Seperti diungkapkan saksi Edy Samporno (44), semula mobil Honda CR-V warna warna hitam nopol N 1255 YZ melaju dari jalan nasional.

Baca juga: Empat Penumpang Terios Tewas Tertabrak Kereta di Asahan, KAI Imbau Keselamatan di Pelintasan

Kendaraan berpenumpang 4 orang, termasuk sopir itu belok hendak melintas dari utara ke selatan menuju ke Dusun Karangtapen.

"Nah, saat melintas di perlintasan rel KA tanpa palang pintu itu, mobil korban berhenti di tengah-tengah rel KA karena mesin mati," ujar Edy.

Upaya kembali menghidupkan mesin tidak berhasil. Beruntung, para penumpang tidak panik. Di antara mereka melihat ada sorot lampu KA yang cukup terang dari arah timur.

Dugaan di antara penumpang ini melihat adalah kereta api yang sedang melaju dari arah Surabaya.

Spontan, empat penumpang di antaranya sang pengemudi, Kemal Farouq Mauludo (38) seorang dosen warga Jalan Sunan Kalijogo Lamongan, Selvi R (36) istri, dan kedua anaknya, AK (10) serta MH (2) bergegas keluar dari dalam mobil dan meninggalkan mobilnya teronggok di atas rel.

Para penumpang berhasil menyelamatkan diri dan menjauh dari badan rel KA.

Baca juga: Kronologi Innova Tertabrak Kereta Api di Cilegon hingga Pasutri Tewas

Tak berapa lama kemudian, dari arah timur, meluncur rangkaian kereta api penumpang Kerta Kaya jurasan Surabaya-Jakarta nomor lambung 7017A menabrak mobil tersebut.

KA Kertajaya melaju dengan kecepatan tinggai dan menyebabkan mobil terseret sejauh 15 meter dan terlepas ke ke utara rel hingga masuk ke parit yang rimbun semak belukar.

Saksi lainnya, M Anshori (23) dan Ilam (24) memastikan di pelintasan itu lampu PJU mati dan sirine sinyal juga mati.

Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Turi, dan Kapolsek Turi, AKP SUROTO didampingi Kanit Reskrim Aiptu Bambang S, dan anggota Aiptu Moh Muhtadi, Aipda Imam Fad, Aiptu Irwan Arifin dan Brigadi Rendi mendatangi TKP.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "BREAKING NEWS KA Kertajaya Tabrak Honda CR-V di Lamongan, Begini Nasib 4 Penumpangnya."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau