Editor
LAMONGAN, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengajak masyarakat memberi kesempatan kepada pemerintahan Prabowo Subianto, termasuk dalam menindak korupsi.
Hal ini disampaikan Din saat menjadi pembicara dalam Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (8/3/22025).
Acara ini juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kami optimistis dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Watak Beliau, komitmen kebangsaan dan ke-Indonesiaannya," kata Din Syamsuddin saat memaparkan kajian Ramadhan 1446 Hijriyah.
Baca juga: Didukung Din Syamsuddin, Suswono Minta Nasihat untuk Pimpin Jakarta
Ia menilai, Prabowo tidak diragukan lagi wawasannya serta wataknya dalam mengayomi umat berbagai agama. Ini merupakan modal penting dalam memimpin bangsa.
Namun, Din mengaku prihatin dengan maraknya kasus korupsi yang terjadi di berbagai sektor, termasuk di BUMN dan kementerian.
Meski begitu, Din mengapresiasi langkah tegas seperti yang dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dalam menindak para pelaku korupsi, sebagai upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Ia mengatakan, tindakan tegas yang dilakukan Amran adalah atas perintah Presiden Prabowo.
Din mengaku ditelepon Amran setelah sang menteri turun langsung ke Pasar di Lenteng Agung untuk menghentikan supplier atau pengusaha yang menaikkan harga secara tidak wajar.
Baca juga: Sidak di Pasar Jaya Lenteng Agung, Mentan Amran: Jangan Main-main dengan Kebutuhan Pokok
Din juga mengingatkan bahwa para menteri harus fokus pada tugasnya dan menjalankan pemerintahan dengan integritas agar semua pihak menjauhi praktik korupsi.
Sebab, selain merugikan negara, perbuatan tersebut bertentangan dengan ajaran agama.
"Menteri-menteri harus memastikan bahwa mereka tidak korupsi. Dalam ajaran agama, korupsi adalah perbuatan yang akan dibalas dengan siksaan Allah SWT di akhirat nanti," kata Din.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi presiden saat ini adalah keberadaan beberapa pejabat yang memiliki rekam jejak kurang bersih.
"Masalah mendasar dalam pemerintahan ini adalah adanya political liability atau beban politik dari sebagian pembantu presiden yang tidak bersih. Mungkin pada saatnya nanti mereka sepatutnya diganti," ujarnya.
Ia berharap, pemerintahan Prabowo dapat menuntaskan berbagai permasalahan bangsa dengan baik, khususnya dalam memberantas korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Ikuti Kajian Muhammadiyah di Lamongan, Din Syamsuddin Masih Yakin Komitmen Prabowo Perangi Korupsi."
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang