Editor
MADIUN, KOMPAS.com - Kabupaten Madiun hingga saat ini belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto, meskipun program itu sudah berjalan lebih dari satu bulan.
Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Madiun Purwadi mengatakan, penyebab belum terlaksananya program itu karena belum ada pengalokasian anggaran.
Baca juga: Prabowo Sebut Makan Bergizi Gratis Investasi Masa Depan di World Government Summit 2025
DPRD hingga saat ini masih melakukan pembahasan bersama badan anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Madiun.
"Kami masih membahas lebih lanjut bersama tim Banggar dan TAPD Pemerintah Kabupaten Madiun untuk pelaksanaan program MBG," ujar Purwadi, Kamis (13/2/2025).
Baca juga: Pemerintah DIY Tetap Anggarkan Rp 42 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Tidak Dialihkan
Demi mempercepat terlaksananya program itu, DPRD mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun untuk melakukan efisiensi anggaran dan mengalokasikannya untuk program MBG.
Setelah anggaran tersedia, Pemkab Madiun didorong untuk segera melakukan uji coba program MBG di tiga zona wilayahnya.
"Kami menyarankan agar Disdikbud menggelar simulasi MBG di tiga sasaran lokasi Kabupaten Madiun, yaitu di daerah pedesaan, pegunungan, dan semi perkotaan," kata Purwadi.
Baca juga: Gibran Batal Tinjau Makan Bergizi Gratis di Samarinda, Warga Kecewa
Menurut dia, tiga zona wilayah itu memiliki tantangan yang berbeda sesuai kondisi geografis Kabupaten Madiun.
Dari situ, Disdikbud diharapkan bisa menilai harga kebutuhan pokok, transportasi, akses, hingga medan, dengan anggaran Rp10.000 per porsi untuk satu kali makan.
Merujuk data, jumlah lembaga pendidikan di bawah naungan Disdikbud Kabupaten Madiun sebanyak 686 PAUD yang terbagi TK, KB, TPA dan PSP.
Kemudian ada 401 SD negeri dan 4 swasta, serta 37 SMP negeri, dan 14 SMP swasta.
Ada pun, jumlah peserta didik mulai jenjang PAUD-SMP sebanyak 70.632 anak. Terinci siswa PAUD sebanyak 17.988 anak, SD 34.972 anak, dan SMP 17.672 anak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang