Editor
PONOROGO, KOMPAS.com - Hasil laboratorium memperlihatkan adanya bakteri dalam sate gulai yang menyebabkan keracunan massal di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, serta di Pondok Pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.
“Dari hasil laboratorium, bakteri ada pada makanan. Di air juga ada kandungan bakteri, tapi bakteri apa dan prosesnya bagaimana, masih perlu penjelasan dari Dinas Kesehatan dan laboratorium,” ujar Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto melalui pesan singkat pada Sabtu (8/2/2025).
Baca juga: Keracunan Massal Sate Gulai di Ponorogo, Polisi Ungkap Pengakuan Pemilik Katering
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah barang yang diuji di laboratorium meliputi air keran dari rumah pemilik katering, bumbu gulai, kecap, sate, tongseng, dan centong.
Terkait keracunan ini, polisi telah meningkatkan penanganan kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan karena menemukan unsur pidana.
“Yang pasti perkara ini ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan karena ditemukan adanya peristiwa pidana,” katanya.
Sebelumnya, Polres Ponorogo melakukan penyelidikan terhadap 68 warga yang mengalami gejala mual, pusing, muntah, dan diare setelah menyantap menu sate gulai yang disajikan oleh salah satu katering di Ponorogo.
Acara tersebut merupakan hajatan selamatan zikir fida’ di rumah salah satu warga Desa Bondrang dan acara berbuka puasa bersama di Pondok Pesantren Desa Belang pada hari Kamis (30/1).
Dalam insiden keracunan sate gulai di Ponorogo tersebut, satu warga dilaporkan meninggal dunia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco / Editor: Aloysius Gonsaga AE)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang