Editor
PASURUAN, KOMPAS.com - Sebuah video viral berjudul "Duren Tewel" menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Video berdurasi 42 detik itu menunjukkan seorang pembeli yang kecewa karena mendapati durian yang dibelinya ternyata berisi nangka muda (tewel).
Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan pembeli dan berdampak langsung pada bisnis pedagang durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Para pedagang durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho mengeluhkan penurunan penjualan sejak video tersebut beredar.
Yudi, salah satu pedagang durian di pasar tersebut, mengatakan bahwa jumlah pembeli menurun drastis akibat video viral tersebut.
"Saya mengetahui saat ini ada video viral durian yang berisi tewel (nangka muda). Sekarang, dampaknya pembeli sudah mulai menurun," ujar Yudi, Sabtu (08/02/2025).
Baca juga: Tak Hanya Viral Duren Tewel, Pembeli di Area Masjid Cheng Ho Juga Unggah Video Durian Busuk
Menurut Yudi, pedagang di Pasar Wisata Cheng Ho selalu membuka durian sebelum menyerahkannya kepada pembeli, sehingga kecil kemungkinan terjadinya penipuan seperti yang terlihat dalam video.
"Karena tidak mungkin penjual di sini menipu pembelinya. Semua durian yang dibeli, rata-rata terlebih dahulu dicicipi sebelum dibawa pulang," katanya.
Totok, pedagang durian lainnya di lokasi yang sama, turut menyayangkan beredarnya video tersebut.
Ia menilai, video tersebut merusak kepercayaan pembeli dan mencoreng nama baik pedagang durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho.
"Kami kalau jual, durian itu dibuka. Jika tidak sesuai rasanya, bisa ditukar pada saat itu juga. Pengunggah video ini adalah orang yang tidak bertanggung jawab," kata Totok.
Para pedagang berharap, masyarakat tidak langsung percaya pada video yang beredar tanpa mencari informasi lebih lanjut.
Mereka menegaskan bahwa praktik jual beli di pasar mereka selalu transparan dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Meskipun video "Duren Tewel" sempat meresahkan, beberapa pelanggan tetap percaya dengan kualitas durian di Pasar Wisata Masjid Cheng Ho.
Novitri, seorang pengunjung asal Kediri, mengatakan bahwa ia tidak terpengaruh oleh isu tersebut.