PASURUAN, KOMPAS.com - Sebanyak 47 rumah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.
Rata-rata, kerusakan terjadi pada bagian dinding dan lantai yang retak dan pecah.
Sementara itu, pihak Pemkab Pasuruan masih melakukan kajian terhadap fenomena tanah bergerak tersebut.
Fenomena pergerakan tanah menimpa warga RT 01 RW 08 Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Angin Kencang Landa Pasuruan, Pohon Tumbang Tewaskan Pengendara Motor
Darmanto, seorang warga terdampak, menceritakan bahwa kejadian itu berawal saat terdengar suara retakan pada Selasa (28/01/2025). Saat itu, tembok rumahnya tiba-tiba retak dan sebagian rontok.
Sementara itu, pada lantai, sebagian keramik pecah dan mengelupas.
"Usai terdengar suara aneh, tiba-tiba tembok ruangan retak dan ada yang rontok. Selain itu, lantai pecah dan lepas ada bunyi keras," ungkapnya, Kamis (30/01/2025).
Baca juga: Banjir di Pasuruan, Kendaraan di Jalur Pantura Dialihkan ke Tol Pasuruan-Probolinggo
Melihat kejadian itu, dia pun segera keluar dan mencari informasi pada tetangga terdekat. Ternyata, hal yang sama juga dirasakan oleh semua tetangganya.
"Mau balik ke rumah takut longsor, mending ditinggal saja. Saya sementara tinggal di rumah saudara," terangnya singkat.
Selain rumah, fenomena tanah gerak itu juga membuat akses jalan di permukiman rusak. Jalan retak dan ada pergeseran.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menjelaskan bahwa daerah tersebut berada di posisi perbukitan.
Sedangkan posisi 16 rumah yang rusak parah berada di dekat tebing.
"Paling parah ada 16 rumah warga terdampak, dan posisinya kebanyakan dekat dengan tebing. Total rumah terdampak sebanyak 47 rumah," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang