MADIUN, KOMPAS.com - Jalan alternatif Madiun menuju wisata Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur tertimbun tanah longsor setelah hujan mengguyur lereng Gunung Wilis lebih dari lima jam.
Akibat longsoran itu, ruas jalan kini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Danramil Kare Kapten Suyono yang dikonfirmasi Rabu (29/1/2025) menyatakan, tanah longsor menutup sebagian besar ruas jalan alternatif Madiun-Telaga Ngebel.
"Longsor terjadi kemarin sore setelah hujan mengguyur sekitar lebih dari lima jam," kata Suyono.
Baca juga: Lereng Gunung Wilis Hujan Lebat, Jalan Nasional di Madiun-Surabaya Macet Terendam Banjir
Suyono mengatakan, material tanah longsor menutup jalan sepanjang dua puluh meter dengan ketinggian berkisar 30 meter.
Kondisi itu mengakibatkan kendaraan roda empat atau lebih tidak bisa melewati ruas jalan alternatif menuju wisata Telaga Ngebel Ponorogo.
Terhadap kejadian itu, TNI bersama Polri, BPBD, relawan, dan warga membersihkan material tanah longsor yang menutup jalan.
Dengan pembersihan itu, ruas jalan dapat dilalui kembali.
Namun, warga diminta tetap waspada bila hujan kembali mengguyur wilayah lereng Gunung Wilis.
Tak hanya tanah longsor, diberitakan sebelumnya, hujan deras yang melanda lereng Gunung Wilis mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Saradan dan Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Hendak Berwisata di Air Terjun Danu, 20 Orang Tersesat di Hutan Lereng Gunung Wilis
Banjir bandang berdampak terendamnya ratusan rumah milik warga.
Selain itu, banjir bandang sempat menutup ruas jalan nasional Madiun-Surabaya, tepatnya di Dusun Petung, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun tadi malam.
Ketinggian air yang mencapai 60 cm menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/1/2025), menyatakan banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Madiun akibat curah hujan yang tinggi di lereng Gunung Wilis.
“Untuk laporan yang masuk, banjir melanda di tiga desa di Kecamatan Saradan dan dua desa di Kecamatan Mejayan. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, dan Desa Kare, Kecamatan Kare,” ucap Boby.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang