SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya ikut memberikan tanggapan terkait program tidur siang yang baru-baru ini mulai digelar oleh SMPN 39 Surabaya.
Program ini disebut sebagai bentuk relaksasi bagi para murid yang kelelahan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh.
Menurut dia, program tidur siang bagi murid dapat menghilangkan kejenuhan.
"Harapan saya ini bentuk relaksasi untuk anak-anak biar enggak jenuh. Jadi nanti menyesuaikan kondisi, misal anak gampang tidur, lelah," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025).
Oleh karena itu, Yusuf setuju dengan dilakukannya program tidur siang tersebut. Dengan harapan, tubuh para siswa bisa menjadi lebih segar ketika mengikuti pelajaran tambahan.
Baca juga: Program Tidur Siang di SMPN 39 Surabaya, Siswa: Suka Banget
"Masih uji coba dan evaluasi, tempatnya, pagunya, kondisi anak-anak, tapi saya pikir sudah bagus. Jadi anak itu betul-betul mengikuti pembelajaran berikutnya fresh," ujar dia.
Saat ini, kata Yusuf, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari uji coba kebijakan SMPN 39 itu. Namun, dia tidak akan campur tangan dalam menentukan teknisnya.
"Semua program itu bagus, cuma nanti tinggal kita tata estetikanya, tempatnya. Ini kan masih uji coba, nanti kita lihat juga. Kalau misalnya nanti sekolah kita batasi, malah nggak kreatif," ujar dia.
Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan, program tidur siang belum tentu bisa dijalankan oleh sekolah lain. Dengan demikian, dia menyebut tidak akan menerapkan secara paksa di sekolah lain.
"Ini kan program sekolah yang menyesuaikan dengan budaya, karakter sekolah tadi. Nanti kita evaluasi yang lainnya, kalau (sekolah lain) mau menerapkan ya enggak masalah," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, program tidur siang di SMPN 39 Surabaya dimulai pukul 13.00-14.00 WIB di dalam kelas masing-masing, Rabu (22/1/2025).
Baca juga: Diungkap, Alasan di Balik Program Tidur Siang Siswa SMPN 39 Surabaya
Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti, lalu mengungkap latar belakang dari program tidur siang ini.
Dia menyebut, ide ini muncul setelah mengetahui kondisi para siswa yang selalu terlihat murung saat berangkat ke sekolah.
Selain itu, tampak beberapa siswa yang seringkali tertidur saat jam pelajaran. Hal tersebut akhirnya membuat Rini dan para guru lainnya mengusulkan adanya program tidur siang di sekolah.
"Karena dengan mengajak anak-anak untuk berelaksasi ini dapat menambah kesegaran tubuh, meningkatkan fokus, mendapatkan kembali kebugaran tubuhnya, sehingga anak-anak juga akan menjadi lebih sehat," ungkap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang