Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Tidur Siang Siswa di SMPN 39 Surabaya, Kadispendik Bersuara

Kompas.com, 23 Januari 2025, 18:49 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya ikut memberikan tanggapan terkait program tidur siang yang baru-baru ini mulai digelar oleh SMPN 39 Surabaya.

Program ini disebut sebagai bentuk relaksasi bagi para murid yang kelelahan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh.

Menurut dia, program tidur siang bagi murid dapat menghilangkan kejenuhan.

"Harapan saya ini bentuk relaksasi untuk anak-anak biar enggak jenuh. Jadi nanti menyesuaikan kondisi, misal anak gampang tidur, lelah," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025).

Oleh karena itu, Yusuf setuju dengan dilakukannya program tidur siang tersebut. Dengan harapan, tubuh para siswa bisa menjadi lebih segar ketika mengikuti pelajaran tambahan.

Baca juga: Program Tidur Siang di SMPN 39 Surabaya, Siswa: Suka Banget

"Masih uji coba dan evaluasi, tempatnya, pagunya, kondisi anak-anak, tapi saya pikir sudah bagus. Jadi anak itu betul-betul mengikuti pembelajaran berikutnya fresh," ujar dia.

Saat ini, kata Yusuf, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari uji coba kebijakan SMPN 39 itu. Namun, dia tidak akan campur tangan dalam menentukan teknisnya.

"Semua program itu bagus, cuma nanti tinggal kita tata estetikanya, tempatnya. Ini kan masih uji coba, nanti kita lihat juga. Kalau misalnya nanti sekolah kita batasi, malah nggak kreatif," ujar dia.

Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan, program tidur siang belum tentu bisa dijalankan oleh sekolah lain. Dengan demikian, dia menyebut tidak akan menerapkan secara paksa di sekolah lain.

"Ini kan program sekolah yang menyesuaikan dengan budaya, karakter sekolah tadi. Nanti kita evaluasi yang lainnya, kalau (sekolah lain) mau menerapkan ya enggak masalah," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, program tidur siang di SMPN 39 Surabaya dimulai pukul 13.00-14.00 WIB di dalam kelas masing-masing, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Diungkap, Alasan di Balik Program Tidur Siang Siswa SMPN 39 Surabaya

Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti, lalu mengungkap latar belakang dari program tidur siang ini.

Dia menyebut, ide ini muncul setelah mengetahui kondisi para siswa yang selalu terlihat murung saat berangkat ke sekolah.

Selain itu, tampak beberapa siswa yang seringkali tertidur saat jam pelajaran. Hal tersebut akhirnya membuat Rini dan para guru lainnya mengusulkan adanya program tidur siang di sekolah.

"Karena dengan mengajak anak-anak untuk berelaksasi ini dapat menambah kesegaran tubuh, meningkatkan fokus, mendapatkan kembali kebugaran tubuhnya, sehingga anak-anak juga akan menjadi lebih sehat," ungkap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau