KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyiagakan sembilan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk mengantisipasi lonjakan kasus chikungunya.
Langkah ini diambil setelah ditemukan 13 warga terjangkit penyakit yang disebabkan virus yang dibawa nyamuk di wilayah Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren.
Baca juga: Chikungunya Merebak di Kediri, Belasan Warga Terjangkit
Kepala Dinkes Kota Kediri, Fajri Mubasysyr, menyatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan di seluruh Puskesmas di Kota Kediri.
"Kami akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi apabila ditemukan kasus chikungunya," ujar Fajri melalui pesan singkatnya pada Selasa (7/1/2025).
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes telah berkoordinasi dengan perangkat di tingkat kelurahan untuk menggalakkan kegiatan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat, dan mendaur ulang wadah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: 7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi
Sebelumnya, fogging telah dilakukan di Kelurahan Blabak untuk membasmi nyamuk penyebab penyebaran chikungunya pada Senin (6/1/2025).
Dengan langkah-langkah ini, Dinkes Kota Kediri berharap dapat menekan penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang