KOMPAS.com - Polres Situbondo Polda Jawa Timur mengamankan seorang pelaku penganiayaan menggunakan pedang, Adrian Candra (21), warga Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Senin (16/12/2024).
Kapolsek Bungatan, Iptu Liskurahman, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Jalan Nasional Dusun Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, saat berlangsungnya perjudian balap lari.
Dalam insiden ini, empat orang menjadi korban penganiayaan, yaitu Syaiful Bahri (36), Adi Sutirno (23), Dewa (18) dan Hartono (28), yang mengalami luka akibat tebasan senjata tajam.
Baca juga: Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pakai Senjata Tajam
"Satu pelaku kami amankan, dan satu orang lagi sebagai saksi. Saat diinterogasi, pelaku mengaku membacok dua orang, namun kenyataannya ada empat orang yang menjadi korban," ungkap Iptu Liskurahman pada Selasa (17/12/2024).
Dia menambahkan bahwa keempat korban mengalami luka-luka di berbagai bagian tubuh, termasuk kepala belakang, lengan kanan, lengan kiri dan bibir.
"Yang paling parah adalah Syaiful yang mengalami luka di bibir atas dan bawah. Saat ini dia dirawat di rumah sakit dan harus menjalani operasi, sedangkan tiga korban lainnya mendapatkan perawatan jalan," lanjutnya.
Pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa satu pedang ukuran pendek dan pakaian pelaku.
Saksi dalam kejadian tersebut adalah rekan pelaku yang hadir saat peristiwa berlangsung.
Baca juga: Tawuran di Yogyakarta, Pelaku Angkut Senjata Tajam dengan Mobil
"Barang bukti yang disita adalah pedang ukuran pendek," kata Iptu Liskurahman.
Kronologi kejadian berawal dari perjudian balap lari antara puluhan pemuda asal Kelurahan Patokan dan Kecamatan Besuki.
Mereka biasanya melakukan taruhan balap lari di daerah Situbondo Kota, namun untuk menghindari patroli polisi, mereka mencari lokasi yang sepi.
"Puluhan pemuda yang terlibat taruhan balap lari itu berasal dari Kelurahan Patokan dan Besuki. Salah satu pihak yang kalah tidak terima, sehingga terjadi keributan," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian menemukan bahwa pelaku melakukan aksinya dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.
Baca juga: Pria di Bogor Acungkan Senjata Tajam, Diduga Tak Terima Diklakson
Sementara itu, keempat korban adalah warga setempat yang hanya menyaksikan balap lari dan berusaha melerai keributan, namun justru menjadi korban penganiayaan.
"Para korban ini bukan orang Patokan atau Besuki, melainkan warga setempat yang melihat dan mencoba melerai kekisruhan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang