Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir Ditemukan di Perkebunan Trenggalek

Kompas.com, 15 Desember 2024, 12:34 WIB
Slamet Widodo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com- Seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan ditemukan di ladang warga di Dusun Pojok, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (15/12/2024).

Bayi tersebut diletakkan di dalam kardus dan ditemukan dalam kondisi sehat. Warga setempat menemukan bayi itu sekitar pukul 04.00 WIB.

Awalnya, pada Minggu (15/12/2024), saksi bernama Sumiran (63) saat jalan-jalan pagi mendengar suara tangisan menyerupai bayi. Karena penasaran, saksi mencari sumber suara tangisan bayi tersebut ke arah lokasi perkebunan milik warga.

Baca juga: Wanita Ngaku Temukan Bayi di Buol, Ternyata Hasil Hubungan Gelap dengan Oknum DPRD Tolitoli

"Saksi mendengar suara tangisan bayi ketika jalan-jalan setelah shalat Subuh," terang Kapolsek Gandusari, Iptu Katik.

Guna memastikan, saksi Sumiran mengajak salah satu warga, yakni Sulami, yang rumahnya tidak jauh dari lokasi sumber suara tangisan bayi.

"Lokasinya di dalam perkebunan, sekitar 15 meter dari jalan perkampungan," ujar Katik.

Di lokasi ditemukan sebuah kardus bekas kemasan air mineral yang ditutupi karung plastik warna putih.

Guna memastikan, penutup kardus dibuka oleh saksi Sumiran dan diketahui ada bayi di dalamnya.

Pada saat ditemukan, bayi yang baru dilahirkan tersebut terbungkus kain sarung dengan tali plasenta (tali pusar) yang belum terpotong.

"Juga ada baju anak-anak, motif garis hitam untuk alas," terang Katik.

Selanjutnya, kedua saksi mata membawa bayi yang masih hidup tersebut ke tempat yang lebih aman dan melaporkannya ke Kepala Desa Ngrayung. Laporan diteruskan ke Polsek Gandusari.

Mendapat laporan tersebut, tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek bersama anggota Polsek Gandusari dan tim medis menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus penyelidikan.

"Tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek, Anggota Koramil Gandusari, tim medis, serta perangkat desa, menuju lokasi," terang Katik.

Tim medis pun memeriksa kondisi sekaligus memotong tali pusar bayi yang masih menempel.

Baca juga: Buku Catatan Bidan Ungkap Penjualan 66 Bayi di Yogyakarta...

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pemotongan tali pusar, diketahui bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 3,3 kilogram dan panjang 49 sentimeter.

"Agar mendapat perawatan lebih lanjut, bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Gandusari," terang Katik.

"Dari hasil pemeriksaan, bayi tersebut berusia sekitar satu hari setelah dilahirkan dan kondisinya sehat," sambung Katik.

Atas kejadian tersebut, polisi melakukan serangkaian penyelidikan guna mengetahui pelaku pembuang bayi tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau