JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasuki hari ketujuh pada Jumat (13/12/2024). Ketinggian air mulai surut meski belum signifikan.
Banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, mulai berkurang 15 hingga 20 sentimeter pada Jumat pagi. Sehari sebelumnya, ketinggian air mencapai 170 sentimeter.
“Tren surut, tetapi lambat. Hingga Jumat sore, tinggi muka air sekitar 155 sentimeter,” kata Senopati Zainudin, Kepala Posko Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Jombang.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Jombang dan Mojokerto Diminta Waspada Banjir
Kondisi serupa terjadi di Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben. Ketinggian air berkurang sekitar 20 sentimeter.
“Di Dusun Kedondong, tinggi muka air kini 5 hingga 60 sentimeter. Tren surut, tetapi lambat,” lanjut Senopati.
Ratusan Warga Mengungsi
Zainudin menyebut, hingga Jumat petang, ratusan warga masih tinggal di posko pengungsian yang dikelola BPBD Jombang.
Posko pengungsian berada di Kantor Desa Jombok, Kantor Dusun Plososari Desa Jombok, dan Kantor Desa Blimbing.
Di Kantor Desa Jombok, 61 warga masih bertahan. Sementara di Kantor Dusun Plososari, terdapat 27 orang.
“Ada yang pulang, tetapi banyak yang masih bertahan,” ungkap Zainudin.
Baca juga: Ancaman Banjir Rob di Surabaya, Warga Pesisir Diimbau Waspada
Di Kantor Desa Blimbing, 115 warga Dusun Kedondong memilih tetap tinggal di pengungsian hingga banjir benar-benar surut.
Kepala Desa Blimbing, Muji Alipah, mengatakan banjir di Dusun Kedondong berdampak pada 380 jiwa. Namun, tidak semua warga mengungsi ke posko yang disiapkan pemerintah desa.
"Warga kami yang mengungsi ada 115 orang. Sisanya memilih tinggal di rumah atau ke tempat keluarga,” ujar Muji.
Banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, dan Dusun Kedondong, Desa Blimbing, terjadi sejak Sabtu (7/12/2024).
Hingga Jumat (13/12/2024), luapan air Sungai Avfour Watudakon masih merendam dua wilayah tersebut yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang