Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Trenggalek Tewas di Kamar Hotel, Diduga "OD" Obat Kuat

Kompas.com, 5 Desember 2024, 17:56 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial WN (30) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel di Kelurahan Tamanan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (5/12/2024).

Diduga, WN yang adalah warga Kecamatan Pogalan, Trenggalek meninggal akibat OD (overdosis), setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Saat ditemukan, WN berada dalam posisi telentang dan tidak sadarkan diri, dengan mulut mengeluarkan busa.

Jasad pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan hotel yang curiga setelah melihat kondisi korban.

Baca juga: Over Dosis Setelah Pesta Sabu, Jenazah Seorang Gadis Dibuang di Samping Stadion Jati Kalianda

"Setengah jam setelah masuk hotel, teman wanitanya, NR (32), keluar kamar sendirian tanpa diikuti WN."

"Pada paginya, petugas kebersihan melihat korban mengeluarkan busa dari mulutnya, diduga akibat overdosis," ungkap Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, di Mapolres Trenggalek.

"Obat obatan terlarang, diduga obat kuat. Untuk memaatikan jenis obat yang dikonsumsi, hasil laboratorium yang menentukan."

"Tapi ini pihak keluarga sudah menerima bahwa kejadian tersebut musibah," sambung Abidin

Sebelum kejadian, sekitar pukul 02.00 WIB, WN diketahui diantar oleh kakaknya ke terminal bus di Trenggalek dengan rencana berangkat ke Surabaya untuk bekerja.

Namun, sesampainya di terminal, WN dijemput oleh NR dan menuju hotel.

Setelah menerima laporan dari saksi, tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan benda lain yang berkaitan dengan kasus ini.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Diduga Over Dosis, Anggota TNI Tewas Setelah Pulang dari Cafe

"Ada aroma alkohol dari mulut korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," tambah Abidin.

Berdasarkan keterangan yang terhimpun, diketahui WN dan NR sebelumnya pernah menjalin hubungan asmara, namun sempat putus dan kembali berhubungan secara sembunyi-sembunyi.

WN diketahui telah memiliki kekasih di Malang dan sedang mempersiapkan pernikahan. "Statusnya, korban WN ini masih lajang, sementara teman wanitanya, NR, adalah seorang janda," imbuh Abidin.

Jenazah korban kini telah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau