SURABAYA, KOMPAS.com - Proyek Light Rail Transit (LRT) atau Lintas Raya Terpadu di Surabaya dan daerah sekitarnya diperkirakan rampung dan bakal beroperasi pada 2027 mendatang. Proyek itu akan dikerjakan langsung oleh pemerintah pusat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, LRT itu bakal menghubungkan sejumlah daerah yang ada di sekitar Surabaya.
"Kereta listrik dihubungkan Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Mojokerto. Kita hanya menyampaikan dengan provinsi selesai 2027," kata Eri saat ditemui di Jalan Jimerto, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Penampakan Uang Rp 22,5 Miliar yang Dikembalikan Tersangka Korupsi LRT Sumsel
Nantinya, kata Eri, pemerintah pusat yang bertanggung jawab dalam mengerjakan LRT tersebut. Dengan demikian, biayanya juga memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"(Pembangunan LRT) dilakukan pemerintah pusat. Full (dibiayai) pusat," jelasnya.
Baca juga: Eri Cahyadi Sebut Pelayanan di Balai RW dan LRT Bisa Kurangi Kemacetan di Surabaya
Diketahui, Eri sempat berniat mengoperasikan Automated Rail Transit (ART) atau Trem Otonom Terpadu pada 2027. Mode transportasi itu hanya untuk menyambungkan antar wilayah di dalam Surabaya.
“Kalau kereta otonom (ART) itu yang buat dalam kota, tujuh kilometer (menghabiskan dana) Rp 600 sampai Rp 700 miliar ya kita berani (pakai APBD). Nanti kita akan hitung subsidinya,” jelasnya.
Sedangkan, Eri merasa tidak sanggup menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun LRT. Sebab, mencapai Rp 800 miliar per meter.
"(Tapi LRT) Ini yang menghubungkan antar-wilayah kalau sudah terhubung, nanti akan kita sambungkan yang dari LRT ke lokasi (tujuan dalam kota) bagaimana,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang