PASURUAN, KOMPAS.com - Barisan pendukung kotak kosong terus melawan pasangan calon (paslon) tunggal Adi Wibowo - Mokhamad Nawawi di Pilkada Kota Pasuruan.
Bahkan, usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS), mereka langsung mengenakan kardus bekas sebagai petanda tetap mengawal perolehan kotak kosong saat perhitungan surat suara.
"Saya dan teman-teman tidak golput. Tetap mencoblos di Pemilihan Walikota Pasuruan. Saya hanya menginginkan kotak suara unggul 60 persen," kata Ayi Suhaya, usai mencoblos di TPS 3 Kelurahan Sebani.
Baca juga: Cagub Ahmad Luthfi Bakal Pantau Hasil Pilkada di Posko Pemenangan Usai Nyoblos di Solo
Usai mencoblos di rumahnya, Ayi bersama koordinator lainnya langsung mengenakan kardus bekas sebagai tanda perlawanan dan tetap mengawal perolehan hingga pemungutan suara selesai.
Dia berharap, jika dapat mengungguli perolehan dari paslon nomor urut 1 Adi-Nawawi, Pilkada di tahun 2025 bakal digelar dengan jumlah paslon lebih dari satu pasangan.
"Semoga menang kotak kosong agar proses demokrasi dan pendidikan politik di Kota Pasuruan lebih baik di tahun 2025," harapnya.
Terpisah, calon walikota Pasuruan Adi Wibowo yang mencoblos di TPS 7 Kelurahan Karanganyar tidak khawatir dengan gerakan kotak kosong.
Karena pihaknya sudah melakukan konsolidasi pada semua partai politik pengusung.
Selain itu, adanya partisipasi masyarakat ke TPS menjadi modal kekuatan untuk memenangkan Pilkada Kota Pasuruan.
"Saya masih yakin kemenangan kami di atas 70 persen," katanya.
Untuk diketahui, di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Tahun 2024 ini diikuti satu paslon saja, yakni paslon nomor urut 1, Adi Wibowo - Mokhamad Nawawi (ANugrah) yang melawan kotak kosong.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang