Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PC Muslimat NU Malang Protes Pencatutan Nama untuk Kampanye Paslon

Kompas.com, 20 November 2024, 21:50 WIB
Imron Hakiki,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Malang mengeluarkan surat keberatan terkait dugaan pencatutan nama organisasi dalam kegiatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Gunawan HS dan dr. Umar Usman.

Surat keberatan tersebut tercatat dengan Nomor 105/PCMNU/C/XI/2023 dan ditandatangani oleh Pj Ketua, Dra. Hj. Masrifah Hadi, M.Pd, serta Sekretaris, Laily Hidayati.

Dalam keterangan resmi, Sekretaris 1 PC Muslimat NU Kabupaten Malang, Sunarti Supandri, menegaskan, pihaknya keberatan atas pencatutan tersebut, karena kegiatan itu tak pernah terkonfirmasi kepada organisasi mereka.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada Selasa (19/11/2024), Gunawan-Umar Usman menggelar kegiatan bertajuk "Mobilitas Muslimat Langkah Nyata Untuk Masyarakat" di Gedung Bounderland, Kecamatan Pakisaji.

Baca juga: Blusukan di Trenggalek, Khofifah Didampingi Nur Arifin yang Pakai Baju Seragam Muslimat NU

Acara tersebut disertai logo Muslimat NU dan dihadiri oleh ratusan peserta yang mengenakan kostum serba hijau, yang merupakan ciri khas Muslimat NU.

"Kami PC Muslimat NU Kabupaten Malang secara kelembagaan keberatan atas pencatutan itu."

"Apalagi, kegiatan tersebut juga mencatut nama Pembina Muslimat NU, Ibu Nyai Hj. Mudrikah," ungkap Sunarti melalui sambungan telepon, Rabu (20/11/2024).

Sunarti menduga ada pihak-pihak tertentu yang mengerahkan ibu-ibu untuk menghadiri acara tersebut, seolah-olah itu adalah kegiatan resmi Muslimat NU.

"Dalam aturan organisasi Muslimat NU, seluruh kegiatan yang mengatasnamakan Muslimat NU harus berizin dan melakukan kulonuwun terlebih dahulu," kata dia.

Terkait surat keberatan yang telah dikeluarkan, PC Muslimat NU Kabupaten Malang mengaku telah berdiskusi dan mengecam tindakan pencatutan tersebut.

"Kami sudah menyampaikan klarifikasi kepada PCNU Kabupaten Malang, bahwa kami tidak pernah menginstruksikan kader Muslimat NU untuk hadir dalam kegiatan itu," tutur dia.

Baca juga: Temui Muslimat NU dan Aisyiah di Blitar, Khofifah Minta Didoakan Menang Pilkada

Sunarti juga menekankan, mereka berpegang pada sikap Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua PP Muslimat NU, yang tak pernah memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pencalonannya.

"Beliau justru biasanya meminta kader yang mendukungnya untuk menggunakan baju berwarna putih saat hadir dalam kegiatan kampanyenya," kata dia.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai keberpihakan dalam kontestasi Pilkada 2024, Sunarti menegaskan, Muslimat NU secara otomatis mendukung calon dari kader mereka.

"Pada Pilkada Jawa Timur, Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mencalonkan diri, maka otomatis dukungan kita condong ke sana," ujar dia.

"Begitu pula dalam Pilkada Kabupaten Malang, Calon Bupati petahana, HM Sanusi menggandeng Nyai Lathifah Shohib sebagai calon wakilnya, yang merupakan kader Muslimat NU, sehingga dukungan kita juga mengarah ke sana," sambung dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau