KOMPAS.com - Polres Pasuruan Kota mulai melakukan penyelidikan terhadap kasus bullying (perundungan) terhadap NS yang mengakibatkan siswa SMAN 4 Pasuruan itu mengalami depresi berat.
Sebanyak delapan siswa yang diduga terlibat aksi bullying itu akan menjalani pemeriksaan di ruang Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Pasuruan Kota.
Polisi masih mendalami motif peruindungan delapan siswa tersebut terhadap korban.
Dari pantauan Kompas.com, dua siswa berinisial DN dan DW datang bersama pengacara serta keluarga.
Baca juga: Siswa Korban Bullying di Pasuruan merupakan Duta Pelajar Pancasila
DN mengenakan kemeja putih, sedangkan DW mengenakan kemeja hitam. Pemeriksaan dijadwalkan hingga pukul 12.00 WIB.
"Hari ini masih dua siswa yang saya dampingi untuk menjalani pemeriksaan dan mereka kondisinya baik-baik saja," ujar pengacara DN dan DW, Adit, Kamis (29/8/2024).
Adit juga menjelaskan usai kejadian bullying itu, sebenarnya delapan siswa yang kini diperiksa polisi itu sudah meminta maaf kepada NR. Namun, pihak keluarga korban menghendaki dilakukan upaya hukum.
"Ya kami sangat menghargai itu dan semoga saja nantinya akan diselesaikan secara kekeluargaan," harapnya.
Inspektur Polisi Satu (Iptu) Choirul Musthofa menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa empat saksi usai laporan masuk di Polres Pasuruan Kota.
Sedangkan untuk delapan siswa teman NS yang dilaporkan sebagai pelaku bullying itu diperiksa secara bertahap.
"Nanti hasil pemeriksaan delapan siswa ini akan ditarik kesimpulan. Termasuk menunggu keterangan langsung dari NS," ujar Choirul.
Baca juga: Siswa SMA di Kota Pasuruan Alami Gangguan Jiwa, Diduga Efek Bullying
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, saat ini penyidik dari Unit PPA masih kesulitan mendapatkan keterangan dari NR karena masih menjalani perawatan intensif di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, Lawang Malang.
"Termasuk pihak kami menunggu hasil analisis psikiater dari RSJ Lawang. NS belum bisa ditemui dan ditanya oleh pihak luar," tegasnya.
Untuk diketahui, kasus bullying di Kota Pasuruan menimpa NR (17), siswa kelas XI SMAN 4 Pasuruan.
Pihak keluarga tidak terima karena NR mengalami depresi berat hingga harus dirawat di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang sejak 21 Agustus 2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang