LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Jumat (23/8/2024) pagi.
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pukul 05.12 WIB.
Erupsi terekam seismograf dengan kekuatan amplitudo 23 milimeter dan berdurasi 133 detik.
Tampak, kolom abu dengan intensitas tebal menyembur dari puncak kawah sejauh 700 meter mengarah ke barat.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Alami Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, pukul 05.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar700 meter di atas puncak," tulis Petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis, pagi ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi membenarkan, erupsi yang terjadi Jumat pagi.
Menurut dia, erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal. Aktivitas masyarakat juga terpantau normal.
"Erupsi pagi tadi masih normal dan tidak ada dampak, masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa," kata Patria di Lumajang.
Baca juga: Cerita Warga Lereng Semeru, Terbiasa Lihat Erupsi dan Pilih Bertahan
Selama 24 jam pengamatan pada Kamis (22/8/2024) pukul 00.00-24.00 WIB, PPGA Semeru juga mencatat terjadi 115 gempa letusan, dan 13 kali gempa guguran yang terjadi.
Patria menambahkan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Baca juga: Jumat Pagi, Gunung Semeru 2 Kali Alami Erupsi, Kolom Abu hingga 500 Meter
Sebab, lokasi tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang