SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 98 hotel di Jawa Timur menjadi sasaran peretasan. Pelaku mengganti nomor telepon dan rekening untuk pelanggan hotel yang memesan melalui Google.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari 98 hotel terkait peretasan tersebut sejak tiga hari yang lalu.
"Sementara ini 98 hotel. Iya (Surabaya, Malang), banyak kota besar, ada juga Jember, Situbondo, Magetan, sepertinya ini acak," kata Dwi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/8/2024).
Dwi mengungkapkan, peretasan tersebut diketahui setelah banyak pelanggan menghubungi hotel. Mereka mengeluh sudah membayar kamar, namun ternyata tidak terpesan.
Baca juga: Running Text di RSUDZA Banda Aceh Diretas, Munculkan Kritik Layanan
"Jadi tahunya ini karena mulai beberapa hari ini, semua orang komplain ke hotel, mereka merasa sudah transfer ke hotel. Tapi hotel tidak menerima pembayaran apa pun," kata dia.
Setelah ditelusuri, kata dia, peretasan tersebut terletak di akun informasi resmi hotel yang terpasang di Google.
Peretas sengaja mengganti nomor telepon dan rekening menjadi miliknya. "Kalau kita buka Google, hotel ini keluar akun bisnis resminya."
"Halaman depan namanya tetap hotelnya, tapi nomor telepon dan nomor rekeningnya diubah, diganti nomor peretas," ujar dia.
Oleh karena itu, sejumlah hotel yang akunnya direstas tersebut langsung membuat informasi di media sosial mereka, dan meminta pelanggan tak melakukan transaksi melalui akun Google.
Baca juga: BKN Minta ASN Ubah Password Usai Data Diduga Diretas dan Dijual Seharga Rp 160 Juta
"Ini yang akun lewat pihak ketiga, belum ada laporan, aman. Tapi masyarakat sementara ini jangan melakukan transaksi melalui Google bisnis, kalau teratasi baru nanti bisa," kata dia.
Selain itu, Dwi juga telah melaporkan peristiwa peretasan akun bisnis 98 hotel tersebut ke Polda Jatim.
Dia berharap, polisi bisa mengusut pelaku di balik penggantian nomor telepon dan rekening itu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang