Editor
KOMPAS.com - Seorang TNI gadungan ditangkap polisi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (21/7/2024).
Pria berinisial HA (35) merampok korban, SW (39), di hutan jati Kabupaten Probolinggo.
HA dan SW berkenalan lewat media sosial. Kepada korban, HA mengaku sebagai anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0820/Probolinggo.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan, perampokan terjadi saat pelaku berdalih mengajak korban menemui "komandan".
Nyatanya, pelaku hanya mengajak korban berkeliling. Saat berada di hutan jati, HA merampok SW. HA juga sempat memukul korban.
"Beruntungnya saat dipukul dengan batu, korban masih mengenakan helm. Selain itu, tersangka juga meminta barang berharga lainnya, dengan ancaman akan membunuh korban jika permintaan itu tidak diberikan," ujarnya dalam konferensi pers di Markas Polres Probolinggo, Jumat (26/7/2024), dikutip dari Tribun Jatim.
Baca juga: TNI Gadungan Rampok Wanita di Hutan Usai Kenalan di TikTok
Pelaku merampok barang berharga korban, yakni sepeda motor Honda Vario 160, ponsel, cincin, dan uang.
Usai menggasak barang-barang berharga, pelaku kabur dan meninggalkan korban sendirian di lokasi.
Perempuan asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, itu lantas melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kotaanyar.
"Dari laporan itu, kami kembangkan dan saat mendapati tersangka melintas mengendarai sepeda motor korban, langsung diperingati oleh anggota. Tapi karena melawan akhirnya dilakukan tindakan terukur di kaki tersangka," ucap Wisnu.
Baca juga: Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan
Wisnu menuturkan, HA dan SW berkenalan lewat TikTok. Dari perkenalan itu, pelaku memperdaya korban, bahkan mengaku akan menikahinya.
Setelah dua minggu berkenalan, HA mengajak korban bertemu. Ia menjemput korban ke Kabupaten Blitar.
"Karena meyakinkan, korban akhirnya berkenan dijemput dan dibawa ke Probolinggo," ungkapnya.
Ketika bertemu, pelaku menjanjikan bakal mengenalkan korban ke "komandan".
"Keduanya kemudian berangkat mengendarai sepeda motor Vario warna merah milik korban ke Probolinggo. Namun, sesampainya di Probolinggo, korban tidak langsung diajak ke asrama, tapi malah diajak muter-muter," tutur Wisnu.
Baca juga: TNI Gadungan Rampas Sepeda Motor Warga di Bandung, Takuti Korban Pakai Seragam