0MALANG, KOMPAS.com - Juwanto (52), warga Dusun Bugis Krajan, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang histeris saat menemukan sang istri, Suni (48) tewas tergeletak di kamar rumahnya, Selasa (16/7/2024) sore.
Suni yang bekerja sebagai asisten rumah tangga tewas dengan luka dan darah di bagian kepala. Korban diduga dirampok lantaran beberapa barang seperti ponsel dan sepeda motor Vario milik korban raib.
Baca juga: Perampokan Toko Emas di Siang Bolong, Polisi Dalami Senjata Pelaku
Ketua RT setempat, Fresio Sudarmawan mengungkap, jasad Suni ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB dalam posisi terbaring miring.
"Awalnya suaminya mengira istrinya tidur. Karena saat ini korban berselimut. Namun, saat digoyang-goyang tubuhnya, tidak kunjung bangun. Lantas ketika dibuka ia sudah tidak bernyawa, dan terdapat bercak darah di tembok dan kasurnya. Saat itulah Juwanto berteriak," ungkapnya saat ditemui, Selasa (16/7/2024) malam.
Baca juga: Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan, Wall Street Melaju
Juwanto menemukan istrinya ketika baru saja pulang bekerja sebagai tukang bangunan.
Teriakan Juwanto mengagetkan warga sekitar sampai mereka datang berduyun-duyun menghampiri rumahnya. Sebelum ditemukan tewas, korban diduga sempat pulang lebih cepat.
"Ia (korban) biasanya pulang kerja pukul 12.00 WIB. Tapi tadi pagi ia pulang pukul 10.00 WIB karena ada temannya dari Surabaya," jelasnya.
Baca juga: TKA China Dibunuh di Morowali, 5 Pelaku Ditangkap
Menurutnya, tamu tersebut sudah tidak ada di rumah korban saat korban ditemukan meninggal dunia.
Saat ini, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk diotopsi. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan berbagai bukti dugaan pembunuhan dan perampokan kepada Suni.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan adanya luka di kepala korban, serta bercak darah di dinding kamar dan kasur milik korban.
"Luka itu akibat benda tumpul atau senjata tajam, masih kita lakukan penyelidikan dan hasil visum dari rumah sakit," terangnya.
Baca juga: Perampokan Toko Emas di Bangka Selatan, Kerugian Ratusan Juta dan Polisi Buru Pelaku
Gandha mengaku masih mengumpulkan berbagai bukti dan kesaksian untuk untuk mengungkap kasus tersebut.
"Termasuk dugaan hilangnya barang milik korban juga masih kami cek," ujarnya.
Selain olah TKP, polisi juga telah telah memeriksa enam orang saksi dari keluarga, tetangga, dan majikan untuk dimintai keterangan terkait penyebab kematian korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang