Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendampingan Khusus SMKN 1 Kepanjen Antarkan Siswanya Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2024 di IKN

Kompas.com, 15 Juli 2024, 16:50 WIB
Imron Hakiki,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kepanjen, Muhammad Raihan, terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024.

Prestasi tersebut bakal jadi sejarah karena Raihan dan para anggota Paskibraka tersebut tercatat sebagai pasukan pertama yang mengibarkan bendera di IKN.

Raihan menjadi Paskibraka Nasional mewakili Jawa Timur, bersama Rahdisty Syawala Yogi, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Kota Surabaya.

Muhammad Raihan merupakan siswa SMKN 1 Kepanjen asal Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Baca juga: Demi Lolos Paskibraka Nasional, Remaja Ini sampai Harus Diet Ekstrem

Ia adalah siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) yang duduk di bangku kelas XI.

Rasa bangga dan haru dirasakan seluruh unsur lembaga SMKN 1 Kepanjen, atas prestasi Raihan.

"Alhamdulillah, setelah 15 tahun, sejak berdirinya sekolah ini, salah satu siswa kami terpilih sebagai Paskibra Nasional," ungkap Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, M Amiruddin Atimurrahmann saat ditemui, Senin (15/7/2024).

Amiruddin menyebut, Raihan merupakan siswa pertama yang terpilih sebagai Paskibraka Nasional. Selama ini siswanya hanya terpilih sebagai Paskibra Provinsi Jawa Timur.

"Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Sekolah SMKN 1 Kepanjen, Lasmono akan memberikan reward kepada Raihan sepulang dari IKN nanti," jelasnya.

Saat ini, Raihan tengah menjalani karantina di Cibubur, Jakarta Timur, sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.

"Ia lolos mengikuti tahapan seleksi, mulai tingkat Kabupaten Malang pada Mei hingga tingkat Provinsi Jawa Timur pada Juni lalu," ujarnya.

Baca juga: Cerita Afdillah Zaid Lolos Paskibraka Nasional: Berbekal Hafalan Al Quran, Tekad, dan Fisik Kuat

Salah satu pendamping ekstrakurikuler Paskibra SMKN 1 Kepanjen, Sugihantoro mengatakan SMKN 1 Kepanjen memberikan pendampingan khusus untuk anggota ekstrakurikuler Paskibra SMKN 1 Kepanjen, baik dari sisi fisik maupun akademiknya.

"Ada 4 poin pendampingan yang kami berikan yakni pendidikan kewarganegaraan, pengentahuan umum, peraturan baris berbaris (PBB) dan kesehatan," urainya.

Menurut Sugihantoro, pihak sekolah tidak melulu secara serius memberikan satu metode pendampingan 4 poin itu. Ia sering memberikan asupan akademik secara santai.

"Misalnya dengan metode diskusi atau berbincang di ruang terbuka," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau