Pria 60 Tahun di Lamongan Tewas Tertabrak Kereta Api Sembrani

KOMPAS.com - Seorang pria yang sempat tidak diketahui identitasnya tewas tertabrak kereta api di emplasemen sisi timur Stasiun Kereta Api Lamongan di KM 188+9/0, masuk wilayah Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kapolsek Lamongan kota Kompol Mukhamad Fadelan mengatakan, pria tersebut diketahui warga sudah meninggal dunia di lokasi kejadian tertabrak kereta api sekitar 08.30 WIB.

Kemudian oleh warga ditindaklanjuti dengan melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian, Minggu (14/7/2024).

Baca juga: Bocah 6 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api Bandara di Kulon Progo

"Ada warga, saksi yang melihat, ada seorang laki-laki yang tidak dikenal berjalan menyeberang rel kereta api dari arah selatan menuju utara," ujar Fadelan, Minggu.

Pada saat bersamaan, melaju Kereta Api Sembrani Jurusan Surabaya-Gambir, Jakarta, bernomor lambung cc 2061367 dengan masinis Fani K dan asisten masinis Yasser W.

Kereta api tersebut melaju dari arah timur (Surabaya) menuju ke barat (Gambir).

"Sehingga terserempet dan terlempar sejauh kurang lebih 20 meter ke arah barat, kemudian membentur pipa saluran air dan meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Fadelan.

Polisi yang datang di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan.

Kemudian didapati fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama M Syaipullah (22), yang tercatat sebagai warga Desa Takeranklating, Kecamatan Tikung, Lamongan.

Baca juga: Hendak Antar Pesanan Bakso, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta

"Setelah ditelusuri ternyata fotokopi KTP tersebut milik anak korban. Korban sendiri atas nama Manggar usia 60 tahun," ucap Fadelan.

Menurut keterangan yang didapat pihak kepolisian dari keluarga, korban sudah pergi meninggalkan rumah pada pukul 06.00 WIB bekerja sebagai pemulung.

Selain itu, korban merupakan tuna rungu dan wicara, sehingga dimungkinkan tidak mendengar pada saat kereta api melaju dan tertabrak.

"Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan untuk penanganan medis lebih lanjut, untuk dilakukan visum," tutur Fadelan.