Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Pemerataan Pendidikan, 145 Siswa asal Papua Bersekolah di SMA dan SMK Jawa Timur

Kompas.com, 12 Juli 2024, 19:38 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menerima 145 siswa SMA dan SMK baru asal Papua.

Mereka tergabung dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua tahun 2024 dari Kemendikbudristek.

Kegiatan serah - terima para pelajar Papua dari Kemendikbudristek ke Pemprov Jatim dilakukan pada Jumat (12/7/2024) di Kota Malang, Jawa Timur.

Selain di Jawa Timur, di daerah lainnnya terdapat 355 siswa asal Papua yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Bali.

Baca juga: Percepatan Pemerataan Pendidikan, Pemkab Banyuwangi Dorong Penggunaan Teknologi

Mereka seluruhnya telah melewati proses seleksi ketat di dinas pendidikan daerahnya masing-masing.

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, Jawa Timur menjadi daerah yang menerima siswa terbanyak dalam program ADEM Papua tahun 2024.

Dia menjanjikan kepada seluruh siswa tersebut yang berada di Jawa Timur mendapat perlakuan sama, tanpa adanya diskriminasi.

"Siapa pun siswa yang masuk ke Jawa Timur ini, kami pastikan, saya janji mendapat perlakuan yang sama, seperti dengan siswa/siswi di Jawa Timur lainnya," kata Adhy, Jumat (12/7/2024) di Kota Malang, Jawa Timur.

Dia juga menitip pesan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, kepala sekolah dan guru pembimbing agar memberi perhatian penuh serta utuh seperti terhadap siswa lainnya.

"Anggap anak-anak ini seperti anak sendiri, pantau sampai lingkungan rumah, jika ada masalah, jangan khawatir, perhatikan persoalan apa di lapangan," katanya.

Dia optimistis, meski berbeda budaya tidak akan menghalangi para pelajar asal Papua ini mengenyam pendidikan dan meraih prestasi di Jawa Timur.

"Saya yakin, berbeda budaya dan komunitas bukan merupakan halangan, mohon untuk sama-sama melakukan pembinaan, kami tidak ingin ada anak-anak yang tertinggal," katanya.

Adhy juga berjanji kepada siswa Papua yang mendapat peringkat satu dalam pembelajaran satu semester akan diberi bonus berupa bantuan pembiayaan khusus atau tambahan operasional.

Baca juga: Jadwal MPLS 2024 Siswa Baru SD-SMA di Jabar, Jateng, Jatim

"Saya pastikan diberikan bonus berupa bantuan pembiayaan khusus, diberikan bonus berupa tambahan operasional," katanya.

Dia berkeyakinan, kemampuan para pelajar Papua sama dengan pelajar lainnya di Indonesia.

Hanya saja, keterbatasan fasilitas seperti pengajar, akses dan tempat sekolah seakan membuat adanya sekat perbedaan.

"Padahal tidak, tidak ada sekat, bahwa kita sama, berhak meraih prestasi dan impiannya. Indonesia saat ini menuju pada tahun 2045 Indonesia Emas."

"Kita tidak mau beberapa provinsi saja, tetapi juga sama-sama dengan seluruh provinsi, kami sangat mendukung program ini," ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau