GRESIK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, Jawa Timur Suyono mengungkap kronologi kebakaran yang melanda pabrik kasus busa (spons) di Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Kamis (11/7/2024).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Baca juga: Kebakaran di SD Bhayangkara, Guru Sempat Dengar Ledakan
Menurut Suyono, petugas mendapatkan laporan mengenai terbakarnya pabrik spons itu sekitar pukul 09.35 WIB.
Api, lanjutnya, diduga berasal dari ruang produksi.
"Api pertama kali diketahui oleh salah satu karyawan yang sedang bekerja dari ruang produksi, kemudian api menjalar melalui lubang ventilasi dan membakar barang yang berada di ruang produksi," ujar Suyono, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Tangisan Warga Desa Sarwadadi untuk 5 Korban Jiwa Kebakaran di Bekasi
Pihak perusahaan dan karyawan, jelas Suyono, sempat berusaha untuk dapat memadamkan api.
Namun lantaran banyak bahan yang mudah terbakar di ruang produksi, api semakin membesar. Karyawan panik dan ketakutan. Kemudian kepala bagian produksi menghubungi nomor kontak pemadam kebakaran meminta bantuan.
"Setiba di lokasi, personel langsung melakukan pemadaman api dan juga pembasahan," tutur Suyono.
Baca juga: Panti Jompo di Uruguay Kebakaran, 10 Orang Tewas
Menurut Suyono, proses pemadaman dan pembasahan selesai sekitar pukul 14.50 WIB.
Damkarla Gresik juga dibantu oleh Dinas Damkar Kota Surabaya, unit pemadam kebakaran milik PT Agrindo, pihak kepolisian, Koramil, dan warga setempat.
"Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 3 sampai 4 miliar," ucap Suyono.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang