Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunjuk oleh PKB Maju pada Pilkada Gresik 2024, Syahrul Munir Menangis

Kompas.com, 12 Juni 2024, 19:59 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - DPP Partai Kebangsaan Bangsa (PKB) menunjuk Muhammad Syahrul Munir untuk maju sebagai bakal calon bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2024.

Muhammad Syahrul Munir yang sebelumnya dinyatakan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Perwakilan Daerah (DPRD) Gresik telah mendapat Surat Keputusan (SK) dari DPP PKB terkait hal tersebut.

SK tahap pertama tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, sekaligus Bendahara DPW PKB Jawa Timur Fauzan Fuadi kepada Syahrul. Penyerahan SK dilakukan di kantor DPC PKB Gresik, Jalan RA Kartini, Gresik, Jawa Timur, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: PKB Resmi Berikan Rekomendasi Syarafuddin Jarot Maju dalam Pilkada Sumbawa

Pantauan Kompas.com, Syahrul terlihat menangis haru saat mengetahui dirinya ditunjuk oleh PKB.

Syahrul menyatakan siap jika memang diperintahkan oleh PKB untuk maju dalam Pilkada Gresik 2024.

"Kenapa saya menangis? karena saya terharu. Ini bukan surat sembarangan, dari beberapa calon. DPP memberikan penuh kepercayaan kepada saya. Mohon doa restu,” ucap Syahrul, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: PAN Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Langsung Berikan Surat Tugas

Surat bernomor 30114/DPP/01/VI/2024 tersebut, didapatkan Syahrul usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) yang digelar oleh DPP PKB mulai tanggal 10 Juni 2024.

Selain Syahrul, kandidat lain yang turut mendaftar adalah sosok petahana Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif.

"Mulai dari detik ini, sudah harus mulai siap. Gak usah wedi-wedi (tidak usah ketakutan), percaya diri dan waktunya membuktikan PKB ini besar di Kabupaten Gresik. PKB di Gresik ini pemenang (kursi terbanyak DPRD) dan mewujudkannya bukan mustahil (untuk menjadi Bupati Gresik)," kata Fauzan.

Fauzan menuturkan, dalam surat tersebut juga disebutkan agar Syahrul segera mencari calon pasangan pada Pilkada, termasuk menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk berkoalisi.

"Dalam surat itu kan jelas, mengatur agar Mas Syahrul segera mencari pendamping wakil bupati dan koalisi bareng-bareng (parpol) menghadapi Pilkada. Untuk saat ini kita memang baru bisa mengeluarkan surat, namun kita sedang melakukan komunikasi dengan partai Nasdem. Namun konkretnya itu kan tergantung pimpinan di DPP," tutur Fauzan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau