Bank Indonesia Buka Penukaran Uang Baru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember membuka layanan penukaran uang baru di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.

BI Jember bersama perbankan menyiapkan uang tunai sebesar Rp 1.990.477.000.000 untuk kebutuhan proyeksi Hari Raya Idul Fitri 2024.

"Sedangkan untuk proyeksi kebutuhan uang tunai oleh perbankan di wilker KPWBI Jember sebesar Rp 1.964.699.000.000," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Kisah Pilu Anak Autis di Banyuwangi Tidur Bersama Jasad Ibunya Selama Berhari-hari

Gunawan memastikan, kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai dan dalam kondisi uang layak edar.

"Tahun ini penambahan nominal paket penukaran menjadi Rp 41 juta per paket," ungkap Gunawan.

Baca juga: Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Manado untuk Lebaran 2024

Di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, penukaran uang baru layak edar tersebut digelar pada awal April 2024.

"Diagendakan sebanyak 8 kali termasuk kas keliling pada area mudik di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Jangkar Situbondo," tutur Gunawan.

Menurutnya, penukaran uang baru untuk menyambut Lebaran tersebut tersebar di semua wilayah area BI Jember.

"Mulai Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Banyuwangi," ujar Gunawan.

Untuk layanan kas keliling di Jember dilaksanakan di Alun-alun pada Selasa (2/4/2024) yang diikuti oleh BRI, Mandiri, BNl, Bank Jatim, BTN, Bank Danamon, BSI, Bank Muamalat dan Bank Jatim Syariah.

Untuk masyarakat yang akan meIakukan penukaran melalui layanan yang disediakan oleh KPWBI Jember dapat meIakukan pemesanan meIalui aplikasi pada alamat https://pintar.bi.go.id/.

"Kami mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara nontunai dengan QRIS, memperluas kepesertaan Bl-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat," terang Gunawan.

BI Jember juga mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

"Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian agar masyarakat yang lain juga bisa menikmati," tandas Gunawan.