Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Cabuli 12 Santriwati, Dua Pengasuh Pondok Pesantren di Trenggalek Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 13/03/2024, 15:59 WIB
Slamet Widodo,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua orang yang terdiri dari pengasuh dan anak pemilik salah satu pondok pesantren di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dilaporkan kepada polisi.

Keduanya dilaporkan pada Rabu (13/3/2024) atas tuduhan dugaan pencabulan terhadap belasan santrinya.

Kedua terlapor yakni berinisial MD (72) dan putranya berinisial FS (37) merupakan pengasuh sekaligus pemilik sebuah pondok pesantren di Kecamatan Karangan Trenggalek.

Baca juga: Korban Pencabulan Guru Pesantren di Mamuju Bertambah Jadi 8 Santriwati

"MD dan FS dilaporkan oleh 4 orang santriwatinya," ujar Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2024).

Empat terduga korban pencabulan merupakan santri yang masih aktif di ponpes tersebut.

Dia menjelaskan, sesuai laporan serta hasil pemeriksaan, dugaan perbuatan pencabulan sudah dilakukan terlapor sejak 2021 dan terakhir pada 2024.

Berbagai macam modus dilakukan kedua terlapor guna melancarkan aksinya.

Misal, santriwati calon korban, diminta membersihkan kamar pribadi terlapor, juga membersihkan ruang tamu rumah utama (Dalem).

Para santriwati yang menjadi korban dugaan pencabulan kedua terlapor, sebatas diraba belum ke persetubuhan. 

"Modusnya macam-macam mas. Awalnya ada yang disuruh bersih-bersih kamar, membersihkan ruang tamu, banyak modusnya. Tapi pencabulan tersebut belum mengarah ke persetubuhan," ungkap Zainul.

Baca juga: Pemilik dan Pembina Ponpes di Lingga Cabuli Santriwati sejak 2019

Kasus dugaaan pencabulan ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Trenggalek.

Dari hasil kordinasi bersama pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Trenggalek, yang teridentifikasi sementara ada 12 korban, dan kemungkinan bertambah.

"Sesuai koordinasi kami dengan pihak Dinsos, ada 12 yang diduga menjadi korban pencabulan terlapor. Namun, yang membuat laporan polisi masih 4 diduga korban," terang Zainul.

Saat ini, penyelidikan dan pemeriksaan saksi terus dilakukan guna mengetahui secara pasti motif dugaan pencabulan yang dilakukan MD dan FS.

"Kami masih fokus ke pemeriksaan para saksi dan kumpulkan alat bukti. Nanti kalau sudah ada kejelasan kami sampaikan lagi," ujar Zainul.

Dalam.perjalanan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, Satreskrim Polres Trenggalek sudah berkonsultasi dengan sejumlah tokoh agama juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Trenggalek.

Baca juga: Cabuli 5 Santriwati, Kepala Sekolah Ponpes di Mamuju Jadi Tersangka

"Kedua terlapor sudah memberi keterangan dan mengakui perbuatannya. Dan masih sebagai saksi. Sekali lagi, kalau sudah ditetapkan tersangka, kami sampaikan dalam rilis resmi," ujar Zainul Abidin.

"Kami juga sudah kordinasi dengan para tokoh agama hingga MUI, dan mendukung proses hukum atas kasus ini," imbuh Zainul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com