Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ijazah 465 Sarjana IAIN Madura 3 Bulan Belum Keluar, Mahasiswa: Kami Menganggur

Kompas.com, 30 Januari 2024, 07:44 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 465 mahasiswa lulusan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang diwisuda pada Oktober 2023, hingga kini mengaku belum menerima ijazah.

Padahal, mereka sangat membutuhkan ijazah tersebut untuk persyaratan mencari pekerjaan. 

Baca juga: Syarat Nilai Rapor dan Ijazah Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara

Menganggur

Salah satu sarjana IAIN Madura, Faris mengaku resah lantaran sudah tiga bulan ijazahnya belum terbit. Faris mengaku hendak melamar pekerjaan di salah satu perusahaan dealer motor di Kabupaten Pamekasan. Namun karena belum ada ijazah, Faris urung mendaftar.

“Karena ijazah belum tertbit, tidak jadi melamar pekerjaan. Sementara menganggur dulu,” terang Faris, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Penjelasan Kepala Sekolah di Bima soal Guru Honorer Dipecat via WA karena Ijazah D2

Sarjana lainnya, Moh Ruddin yang kini baru diterima mengajar di salah satu lembaga pendidikan sebagai guru Bahasa Indonesia mengaku resah karena pihak sekolah meminta ijazah S1-nya. Ijazah tersebut sebagai persyaratan administrasi sekolah.

“Karena ijazah tidak terbit, maka pihak kampus hanya mengeluarkan Surat Tanda Lulus (STL). STL ini tidak bisa dijadikan sebagai persyaratan administrasi yang sah karena yang dibutuhkan ijazah,” ujarnya

Baca juga: Pakai Seragam, Orangtua Siswa di Bandung Demo karena Ijazah Anaknya Ditahan Sekolah

Sarjana yang juga terkendala soal ijazah saat mencari pekerjaan yakni Lutfiyah. Beberapa bulan lalu dibuka persyaratan pegawai dengan perjanjian kerja (P3K). Kesempatan untuk ikut P3K itu hilang karena ijazah tidak dikeluarkan kampus.

“Sudah capek-capek 4 tahun kuliah, ketika ijazah dibutuhkan tidak ada. Kami berharap kampus segera menerbitkan ijazah kami,” kata Lutfiyah.

Penjelasan pihak kampus

Wakil Rektor I IAIN Madura Maimun menjelaskan soal belum terbitnya 465 ijazah sarjana Fakultas Tarbiyah.

Menurutnya masing-masing fakultas memiliki cara sendiri-sendiri dalam mencetak ijazah. Jika ada alasan kekurangan kertas untuk mencetak, maka hal itu akan dialami oleh semua fakultas.

Namun faktanya hanya Fakultas Tarbiyah yang belum terbit. Sedangkan di fakultas lain tidak ada masalah.

“Sudah kami klarifikasi kepada dekan Fakultas Tarbiyah. Intinya, ijazah akan segera diterbitkan karena itu kewajiban kampus dan haknya mahasiswa yang sudah lulus,” ujar Maimun, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/1/2024).

Guru besar bindang ilmu hukum Islam IAIN Madura ini menambahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah berjanji akan menyerahkan ijazah pada tanggal 1 Februari 2024.

“Tanggal 1 Februari akan diumumkan bahwa ijazah sudah bisa diambil di Fakultas Tarbiyah. Begitu kesepakatan dalam rapat antara pimpinan rektorat,” ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau